0
Friday 20 May 2022 - 04:21
Krisis HAM di Zionis Israel:

Lebih dari 100 Artis Terkemuka, Termasuk Bintang Hollywood, Mengecam Pembunuhan Israel terhadap Jurnalis Palestina

Story Code : 995128
Lebih dari 100 Artis Terkemuka, Termasuk Bintang Hollywood, Mengecam Pembunuhan Israel terhadap Jurnalis Palestina
Para seniman, termasuk bintang Hollywood, penulis terkenal dan musisi terkemuka, mengutuk pembunuhan itu dalam sebuah pernyataan bersama pada hari Kamis (19/5).

Abu Akleh, seorang veteran layanan Arab jaringan Al Jazira yang berbasis di Qatar, ditembak di kepala pada 11 Mei, ketika dia melaporkan serangan Zionis Israel di kamp pengungsi Jenin.

Kematiannya yang tragis mengirimkan gelombang kejut ke seluruh wilayah, menarik kecaman global. Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa, antara lain, telah menyerukan penyelidikan penuh atas apa yang digambarkan sebagai pembunuhan yang disengaja “dengan darah dingin.”

“Kami sangat terganggu oleh pembunuhan pasukan pendudukan Zionis Israel terhadap jurnalis Palestina yang sangat dihormati, Shireen Abu Akleh, ketika dia tiba, mengenakan rompi pers yang ditandai dengan jelas, untuk melaporkan serangan Zionis Israel di kota pendudukan Jenin Rabu (18/5) lalu. Saat kami berduka atas kehilangannya, kami menyerukan pertanggungjawaban penuh atas para pelaku kejahatan ini dan semua orang yang terlibat dalam mengizinkannya," bunyi pernyataan itu.

Pedro Almodovar, Susan Sarandon, Tilda Swinton, Mark Ruffalo, Eric Cantona, Miriam Margolyes, Jim Jarmusch, Naomi Klein dan Peter Gabriel, antara lain, menyerukan “langkah-langkah yang berarti untuk memastikan pertanggungjawaban atas pembunuhan Shireen Abu Akleh dan semua warga sipil Palestina lainnya. .”

Para seniman dan tokoh masyarakat mengatakan “pasukan Israel telah membunuh 45 jurnalis sejak tahun 2000, melukai lebih banyak lagi, hanya karena melakukan pekerjaan mereka”, mengecam “pola kekerasan, pelecehan, dan intimidasi terhadap jurnalis Palestina” oleh rezim Zionis Israel.

Kelompok hak asasi manusia utama, termasuk organisasi hak asasi manusia terkemuka Israel B'Tselem, telah menggambarkan pola tersebut sebagai sistem apartheid yang dikenakan pada rakyat Palestina.

“Kami menyerukan kepada pemerintah kami untuk mengakhiri kemunafikan mereka dan bertindak dengan konsistensi dalam penerapan hukum internasional dan hak asasi manusia. Kami meminta mereka untuk mengambil tindakan yang berarti untuk memastikan pertanggungjawaban atas pembunuhan Shirin Abu Akleh dan semua warga sipil Palestina lainnya. Tidak boleh ada standar ganda dalam hal hak asasi manusia untuk bebas dari penganiayaan dan penindasan serta hak untuk hidup dan bermartabat,” kata para seniman.[IT/r]
Comment