Pasukan Irak Jatuhkan Drone di Atas Penjara Baghdad

Drone itu jatuh pada hari Senin (6/6) di atas penjara al-Rasafa al-Tasfirat, di mana penjahat terkenal dipenjara.

Outlet media Irak mengutip sumber keamanan yang mengatakan bahwa pesawat nir awak itu disita untuk diperiksa.

Sumber tersebut mencatat bahwa pesawat tak berawak itu bebas dari bahan peledak, meningkatkan spekulasi bahwa itu adalah mata-mata.

Insiden itu terjadi sehari setelah Baghdad mengumumkan bahwa 14 teroris Daesh, termasuk komandan senior, ditangkap di Baghdad.

Secara terpisah, pasukan keamanan telah siaga tinggi di daerah provinsi Diyala Irak setelah serangan Daesh, Baghdad Today mengutip sebuah sumber informasi mengatakan pada hari Senin.

Menurut sumber itu, penembak jitu Daesh menargetkan unit yang menjaga kamera Thermographic di daerah al-Hashemiat, 12 kilometer barat laut Kota Baqubah, merusak sebagian perangkat.

Serangan itu merupakan yang pertama di kawasan itu, yang cenderung relatif stabil, dalam delapan bulan terakhir.

Sumber tersebut mencatat bahwa penduduk setempat bergabung dengan pasukan Irak dalam perburuan teroris yang berhasil melarikan diri.

Daesh memulai kampanye teror di Irak pada tahun 2014, menguasai sebagian besar wilayah dalam serangan kilat.

Irak menyatakan kemenangan atas kelompok teroris pada Desember 2017 setelah kampanye militer kontra-terorisme selama tiga tahun, di mana Unit Mobilisasi Populer Irak (PMU), yang dikenal dalam bahasa Arab sebagai Hashd al-Sha'abi, juga memainkan peran utama.

Namun, sisa-sisa Daesh terus melakukan serangan sporadis di seluruh Irak, berusaha untuk berkumpul kembali dan melepaskan kekerasan baru di negara Arab.

Kelompok teroris Takfiri telah berhasil mengintensifkan serangannya di Irak, terutama sejak Januari 2020, ketika Amerika Serikat membunuh komandan anti-teror Iran Letnan Jenderal Qassem Soleimani dan wakil komandan PMU Abu Mahdi al-Muhandis dalam serangan pesawat tak berawak di dekat Bandara Internasional Baghdad.[IT/r]