0
1
Komentar
Monday 5 January 2015 - 11:39

Tahun 2015, Takfiri ISIS Lanjutkan Adegan Horor di Irak

Story Code : 430383
Tahun 2015, Takfiri ISIS Lanjutkan Adegan Horor di Irak
Dunia hanya terdiam ketika menyaksikan pembunuhan mencolok yang dilakukan elemen-elemen Takfiri ISIS dukungan AS-Saudi-Zionis terhadap warga Irak. Awal tahun baru Masehi 2015, seolah akan menjadi tahun kelam dan pembunuhan orang-orang tak berdosa di negara itu. Pada tahun 2014 oleh PBB dinyatakan sebagai tahun paling berdarah sejak tahun 2007, sementara tahun 2015 sepertinya bahkan akan lebih berdarah lagi kecuali kelompok Khawarij Modern Takfiri ISIS ini menghentikan jejak barbar mereka dan keluar dari bisnis berdarah-darah ini dari Irak.

Terbaru, gelombang kekerasan sektarian atas nama penegakan "Khilafah" melanda Irak dalam beberapa hari pertama tahun 2015, sebuah penetapan preseden suram untuk tahun baru kalender Gregorian di Irak.

Setidaknya 65 orang dilaporkan tewas dalam insiden terpisah di Irak yang melibatkan kelompok Takfiri ISIS demi menegakkan daulah "Khilafah" menurut selera AS-Saudi-Zionis.

Misalnya, hampir dua lusin jasad-jasad ditemukan berserakan dibuang di sungai Djila beberapa hari lalu, sebuah kejahatan kemanusiaan ISIS untuk menebar teror penduduk desa setempat.

Di kota Yathrib di al-Balad, tujuh relawan tewas di sebuah rumah yang dipasangi bom. Pada saat yang sama, elemen-elemen Takfiri juga menyandera 170 warga di Irak utara pada Jumat, 03/01/15, saat mencari segelintir orang yang dituduh membakar benderanya. Orang-orang desa tak berdosa itu diambil dari rumah-rumah mereka di desa al-Shajara dan Gharib di provinsi Kirkuk. Bahkan ISIS sering menggunakan kebijakan penangkapan dan eksekusi massal untuk menyebarkan horor dengan tujuan melumpuhkan perlawanan yang kian tumbuh di berbagai daerah.

Elemen-elemen Takfiri ISIS juga membunuh tiga polisi di tenggara Tikrit, setelah menculik mereka. Tiga mayat etnis Turkmen juga ditemukan di Kabupaten Tuz, tewas dicincang oleh elemen-elemen Takfiri.

Dua warga sipil lain tewas ditembak di Baquba. Selain itu, saat pertempuran berkecamuk antara tentara Irak dan Takfiri ISIS di Habbaniyah: seorang pelaku bom bunuh diri ISIS meledakkan sebuah bom mobil di Fallujah, menewaskan lusinan warga sipil.

Pertumpahan darah berlangsung di Irak telah mencapai proporsi epik. Tahun lalu, kekerasan di Irak menewaskan setidaknya 12, 282 warga sipil, menurut catatan perkiraan PBB, hal yang membuat 2014 tahun paling mematikan di Irak sejak tahun 2007.

Sebagian besar kematian disebabkan oleh wabah aksi horor elemen-elemen Takfiri. Perkiraan ini diyakini jauh melebihi angka dan catatan yang sebenarnya, bahkan jauh lebih tinggi lagi.

"Sekali lagi, warga sipil Irak terus menderita kekerasan dan terorisme ... Ini adalah kondisi yang sangat menyedihkan," kata Nickolay Mladenov, kepala misi politik PBB di Irak beberapa hari lalu.

Menurut laporan situs Iraq Body Count, sekitar 17.073 warga sipil tewas.

"Bagi warga Irak, tahun (2015) adalah yang paling sulit dan menyakitkan karena serangan geng teroris," kata Perdana Menteri Haider al-Abadi dalam pidato Tahun Baru Kamis lalu, mengacu aksi barbar elemen-elemen Takfiri ISIS.

Sementara info terbaru menurut salah satu anggota parlemen Irak, Majid al-Ghraoui, sebuah pesawat Amerika mengirim senjata dan amunisi kepada kelompok ISIS di tenggara Tikrit, provinsi Salahuddin pada Ahad, 04/01/15.

Majid al-Ghraoui yang merupakan anggota Komite Keamanan dan Pertahanan parlemen Irak kepada media lokal mengatakan, "Informasi yang sampai ke kita dalam komite keamanan dan pertahanan menunjukkan bahwa sebuah pesawat Amerika menurunkan muatan berupa senjata dan amunisi untuk para militan ISIS di daerah al-Dour di provinsi Salahuddin.

"Komite akan menjadual pertemuan beberapa hari ke depan untuk menindaklanjuti insiden itu. Kejadian ini terus terjadi dan juga sering terjadi di beberapa daerah lain," tandasnya.

Jelas, misi AS hanya ingin mencoba mendapatkan manfaat dan keistimewaan dari pemerintah Irak untuk menancapkan kuku-kukunya yang seolah-olah membantu pemerintah dengan memerangi ISIS. Sebuah realitas sebaliknya, AS secara transparan membantu eksistensi dan mendukung ISIS di Irak. [Islam Times.org' target='_blank'>Islam Times]
Comment


_setiadi
Indonesia
ini parah