0
Wednesday 6 July 2022 - 02:36
Rusia dan Konflik Ukraina:

Rusia Memperingatkan Barat tentang Nasib Senjata yang Dikirim ke Ukraina

Story Code : 1002947
Rusia Memperingatkan Barat tentang Nasib Senjata yang Dikirim ke Ukraina
Sejumlah besar senjata telah berakhir di Timur Tengah dan di pasar gelap, kata Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu.

Berbicara pada pertemuan kementerian, Shoigu mengatakan "Barat kolektif, dengan harapan menyeret konflik di Ukraina, melanjutkan pasokan senjata skala besar ke rezim Kiev."

“Lebih dari 28.000 ton kargo militer telah dikirim ke negara itu,” ungkap menteri pertahanan.

Namun, menurut informasi militer Rusia, “beberapa senjata asing yang dipasok oleh Barat ke Ukraina menyebar ke seluruh wilayah Timur Tengah, dan juga berakhir di pasar gelap,” kata Shoigu.

Pernyataan menteri datang segera setelah penyelidikan RT Rusia mengungkapkan bahwa pengiriman bantuan mematikan dari AS, Inggris, dan negara-negara NATO lainnya ke Ukraina menyebabkan munculnya pasar web gelap, di mana beberapa senjata dapat dibeli.

Para pedagang Ukraina mengklaim tidak hanya menawarkan senjata ringan atau pelindung tubuh, tetapi juga perangkat keras canggih seperti sistem anti-tank Javelin dan NLAW, dan drone peledak Phoenix Ghost dan Switchblade. Namun, tidak dapat sepenuhnya dikecualikan bahwa penjual sebenarnya tidak memiliki stok senjata, karena penyidik ​​RT tidak menyelesaikan pembelian apa pun.

Akhir bulan lalu, negara-negara G7 berjanji untuk memberikan dukungan kepada Ukraina dalam segala bentuk “selama yang dibutuhkan.” Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menekankan bahwa negara mereka akan terus memasok senjata ke Kiev untuk "memperkuat tangan mereka dalam perang dan negosiasi di masa depan."

Bulan lalu, kepala Interpol, Jurgen Stock, memperingatkan bahwa konflik di Ukraina akan mengakibatkan banyak senjata muncul di pasar gelap.

Pada bulan April, seorang pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa Gedung Putih memiliki kemampuan "hampir nol" untuk melacak senjata yang dikirim ke Ukraina.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pada bulan Mei bahwa dia membahas pentingnya pelacakan dan pengamanan senjata yang dipasok AS dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Menteri Pertahanan Aleksey Reznikov, yang meyakinkannya bahwa mereka mengawasi mereka.

Moskow telah memperingatkan agar tidak memasok senjata Barat ke Ukraina, dengan alasan bahwa itu hanya memperpanjang pertempuran, sambil meningkatkan risiko konfrontasi militer langsung antara Rusia dan NATO. Rusia juga menjelaskan bahwa pasukannya akan menganggap setiap persenjataan asing di wilayah Ukraina sebagai target yang sah.[IT/r]
Comment