Kenangan Perang Juli: Bagaimana Sayyid Nasrallah Menghubungi Pejuang Hizbullah di Kota Perbatasan

Mohammad Al-Sayyed Pejuang Hizbullah yang ambil bagian dalam Perang Juli 2006. 
Mohammad Al-Sayyed, seorang pejuang Hizbullah yang bersama dengan banyak lainnya menghadapi upaya Zionis Israel untuk maju di kota selatan Ayta Al-Shaab, berbicara bagaimana Sekretaris Jenderal Sayyid Hasan Nasrallah menindaklanjuti pertempuran yang terjadi di kota perbatasan Lebanon.

Selama wawancara pada hari Jumat, Al-Sayyid mengatakan kepada Al-Manar 'Imad Marmal tentang kontak telepon yang dilakukan Sayyid Nasrallah selama Perang Juli, mengingat bagaimana pemimpin perlawanan adalah "pemimpin hebat yang menindaklanjuti detail terkecil."

“Ketika dia (Sayyid Nasrallah) menelepon, dia meminta kami untuk mundur dari Ayta, dengan alasan bahaya dalam hidup kami. Saya tidak tahu bahwa dia adalah Sayyid Nasrallah karena dia tidak memperkenalkan dirinya. Saya pikir dia hanya seorang komandan dalam perlawanan,” kata Al-Sayyid, mengacu pada nama pendek kota Ayta Al-Shaab.

"Saya entah bagaimana merasa gugup dan langsung bertanya-tanya: Apa yang kamu bicarakan?"

“Kami tidak akan pernah meninggalkan Ayta. Entah untuk menyampaikan kunci kemenangan atau syahid di sini,” kata Al-Sayyid kepada Sayyid Nasrallah saat diwawancarai Al-Manar.

Pejuang lain, yang kemudian dikenal sebagai komandan Abu Mohammad Salman, mengambil telepon dari Al-Sayyid dan memberi tahu Sayyid Nasrallah tentang perincian pertempuran di Ayta.

“Sungguh pemimpin yang bertanggung jawab dan hebat Sayyid Nasrallah! Dia menindaklanjuti detail terkecil dari semua pertempuran yang terjadi di kota-kota Lebanon selatan selama Perang Juli,” kata Al-Sayyid kepada Marmal.[IT/r]