Sekjen PBB: Dunia Harus Membayar 'Harga yang Mengerikan' atas Emisi Bahan Bakar Fosil

Guterres, yang berada di Pakistan memeriksa daerah-daerah luas yang dilanda banjir, mentweet pada hari Sabtu (10/9) bahwa negara-negara dunia membayar "harga yang mengerikan" untuk penggunaan bahan bakar fosil oleh negara-negara industri.

"Pakistan dan negara-negara berkembang lainnya membayar harga yang mengerikan untuk kegigihan penghasil emisi besar yang terus bertaruh pada bahan bakar fosil," kata Guterres dalam sebuah tweet, sesaat sebelum menuju untuk melihat beberapa daerah yang terkena dampak banjir.

"Dari Islamabad, saya mengeluarkan seruan global: Hentikan kegilaan. Investasikan dalam energi terbarukan sekarang. Akhiri perang dengan alam," cuitnya di Twitter.

Pakistan dan negara-negara berkembang lainnya membayar harga yang mengerikan untuk kegigihan penghasil emisi besar yang terus bertaruh pada bahan bakar fosil.

Dari Islamabad, saya mengeluarkan seruan global:
Hentikan kegilaan.
Berinvestasi dalam energi terbarukan sekarang.
Akhiri perang dengan alam. pic.twitter.com/P0jtVikv1r
— António Guterres (@antonioguterres) 10 September 2022

Pada hari Sabtu (10/9), Guterres menegaskan kembali bahwa dunia perlu menghentikan “kegilaan yang dengannya kita memperlakukan alam”. “Menurut komunitas ilmiah, kita perlu mengurangi emisi hingga 25 persen sekarang.”

Sekjen PBB menggambarkan situasi saat ini tidak adil dan meminta negara-negara kaya untuk memberikan dukungan besar-besaran untuk bekerja pada adaptasi, untuk membangun infrastruktur yang tangguh, untuk mendukung komunitas yang tangguh dan untuk menciptakan kondisi bagi mereka yang berada di titik panas perubahan iklim, termasuk Pakistan. di mana kurang dari satu persen emisi CO2 global dihasilkan.[IT/r]