0
Saturday 24 September 2022 - 10:40
Gejolak Afghanistan:

Ledakan Masjid Kabul: Sedikitnya Tujuh Martir, 41 Terluka

Story Code : 1015864
Ledakan Masjid Kabul: Sedikitnya Tujuh Martir, 41 Terluka
Menurut pejabat di Rumah Sakit Darurat yang dikelola LSM Italia di dekat lokasi ledakan di ibu kota Afghanistan, ledakan itu terjadi di dekat sebuah masjid di distrik Wazir Akbar Khan di Kabul tengah saat orang-orang keluar dari salat Jumat (23/9).

“Setelah salat, ketika orang-orang ingin keluar dari masjid, sebuah ledakan meledak,” kata juru bicara kepolisian Kabul Khalid Zadran, menambahkan bahwa “semua korban adalah warga sipil, jumlah pastinya belum jelas.”

Juru bicara kementerian dalam negeri Abdul Nafy Takor mengatakan kepada AFP bahwa setidaknya tujuh orang tewas dan 41 lainnya terluka, termasuk anak-anak.

“Ledakan itu terjadi ketika jemaah sedang menuju rumah,” kata Takor, seraya menambahkan bahwa bahan peledak ditempatkan di dalam mobil.

Rumah Sakit Darurat mengatakan telah menerima 14 orang dari ledakan itu, empat di antaranya tiba tewas.

Ledakan itu disebabkan oleh ledakan bom IED, yang melepaskan kolom asap hitam ke langit dan tembakan terdengar beberapa menit setelah ledakan di kawasan diplomatik kota, Press TV melaporkan.

Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman tersebut.

Ledakan itu terjadi setelah ledakan mematikan di sebuah masjid di kota utara Kunduz beberapa pekan lalu, yang menewaskan sedikitnya 33 orang Afghanistan, termasuk anak-anak, dan melukai 43 lainnya.

Dalam ledakan lain di luar sebuah masjid di Afghanistan pada awal September, seorang ulama pro-Taliban dan 17 warga sipil lainnya tewas.

Puluhan orang telah kehilangan nyawa mereka dalam serangkaian serangan teroris di seluruh negeri selama beberapa minggu terakhir.

Afghanistan berada dalam kekacauan sejak Taliban, yang sebelumnya memerintah negara itu dari tahun 1996 hingga 2001, mengambil alih kekuasaan lagi pada 15 Agustus tahun lalu di tengah penarikan pasukan AS yang kacau dari negara yang dilanda perang itu.

Sejak itu, negara tersebut telah menjadi tempat serangan teroris berulang, beberapa di antaranya telah diklaim oleh kelompok teroris Daesh [Bahasa Arab untuk ‘ISIS/ISIL’].[IT/r]
Comment