0
Monday 23 January 2023 - 04:35
Gejolak Bahrain:

Oposisi Bahrain Mengungkapkan Kegelisahan Mendalam atas Kondisi Kesehatan Tahanan Politik

Story Code : 1037107
Oposisi Bahrain Mengungkapkan Kegelisahan Mendalam atas Kondisi Kesehatan Tahanan Politik
Al-Wefaq, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Sabtu (21/1) malam, mengumumkan bahwa para pegiat yang dipenjara terpapar berbagai bentuk kondisi kesehatan mental dan fisik, mencela perlakuan buruk mereka sebagai kriminal dan berpotensi fatal.

"Dokumen yang bocor dari belasan tahanan politik menunjukkan bahwa para narapidana ditahan dalam kondisi yang sangat mengerikan," bunyi pernyataan itu.

Kelompok oposisi Bahrain terus mengkritik ketidakpedulian masyarakat internasional terhadap kondisi menyedihkan tahanan politik yang dipenjara dan menyesalkan advokasi palsu pemerintah Barat untuk hak asasi manusia.

“Merampas air minum, perawatan dan pasokan medis, pemanas dan air panas, sinar matahari dan kontak dengan keluarga, selain kondisi tidak manusiawi lainnya merupakan kejahatan dan merupakan serangan sistematis terhadap kehidupan tahanan politik. Para tahanan ini ditahan di balik jeruji besi karena membela hak asasi manusia, dan memperjuangkan tuntutan politik dan kemanusiaan yang sah serta kebebasan sipil,” kata al-Wefaq.

“Tahanan politik di Bahrain telah ditangkap, disiksa, dan dijatuhi hukuman penjara yang lama, dicabut kewarganegaraannya dan diisolasi secara politik dan sosial, hanya karena mereka menuntut demokrasi, keadilan, kebebasan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia,” tambah pernyataan itu.

Kelompok oposisi Bahrain akhirnya mengecam tindakan keras rezim Al Khalifah sebagai mencekik dan mengerikan, menyatakan bahwa kelanjutan status quo akan menutup pintu rekonsiliasi.

Demonstrasi anti-monarki dimulai pada pertengahan Februari 2011 dan diadakan secara rutin sejak pemberontakan rakyat dimulai.

Demonstran menuntut agar rezim Al Khalifah melepaskan kekuasaan, dan sistem yang demokratis dan adil yang mewakili semua warga Bahrain akan didirikan.

Rezim Manama yang kejam, bagaimanapun, telah menanggapi tuntutan kesetaraan sosial dengan tangan besi, menekan suara perbedaan pendapat.

Pada bulan Maret 2017, parlemen Bahrain menyetujui persidangan warga sipil oposisi di pengadilan militer dalam tindakan yang dikecam oleh para aktivis hak asasi manusia sebagai sama saja dengan penerapan darurat militer yang tidak diumumkan.

Raja, Raja Hamad, meratifikasi amandemen konstitusional pada April 2017, membawa penindasan lebih lanjut terhadap perbedaan pendapat politik di Pulau kecil Teluk Persia di bawah pengaruh kuat rezim Saudi.[IT/r]
Comment