0
Monday 18 March 2024 - 02:32
AS - Zionis Israel:

AS Mempertimbangkan Tanggapan terhadap Invasi Tanpa Peringatan 'Israel' di Rafah 

Story Code : 1123223
A Paslestinian boy
A Paslestinian boy
Para pejabat AS mengklaim bahwa AS sedang mempertimbangkan kemungkinan opsi respons jika Zionis "Israel" menginvasi Rafah tanpa peringatan dari pemerintah AS dan tanpa rencana untuk melindungi warga sipil, NBC News melaporkan.

Laporan NBC mencatat bahwa hal ini terjadi di tengah suasana kekhawatiran dan kekecewaan di kalangan Partai Demokrat di Kongres karena Zionis “Israel” terus mengabaikan peringatan Presiden Joe Biden.

Senator Chris Van Hollen dikutip mengatakan, "Berkali-kali, Presiden Biden menyerukan kepada pemerintah Netanyahu untuk mengambil tindakan tertentu, dan sebagian besar, berulang kali, Netanyahu mengabaikan presiden Amerika Serikat. Jadi menurut saya itu membuat Amerika Serikat terlihat tidak efektif."

Ia menambahkan bahwa AS diduga memperingatkan Zionis “Israel” agar tidak melakukan invasi besar-besaran di Rafah dan menyarankan tindakan kontraterorisme yang lebih kecil dan lebih tepat sasaran.

Sementara itu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional mengatakan, "Kami sudah jelas mengenai perlunya memprioritaskan perlindungan warga sipil."

Dalam pembaruan terkini
Kontroversi menyelimuti potensi pemberian bantuan AS kepada Zionis "Israel" jika terjadi operasi Zionis Israel di Rafah. Namun, laporan POLITICO mengungkapkan bahwa Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menolak klaim tersebut dan menyebutnya sebagai "spekulasi yang tidak mendapat informasi".

Menurut laporan tersebut, sejumlah pejabat senior AS mengonfirmasi bahwa Presiden AS Joe Biden mendukung keputusan pemerintah pendudukan Zionis Israel untuk mengejar “target Hamas yang bernilai tinggi di dalam dan di bawah Rafah,” dengan syarat bahwa Zionis “Israel menghindari invasi skala besar yang tidak harus dilakukan Zionis Israel” dimana bisa mematahkan aliansi."

Presiden Amerika menyatakan di MSNBC Sabtu (16/3) lalu bahwa ia menentang perang yang meningkat di Rafah dan bahwa ia tidak dapat mentolerir “30.000 lebih warga Palestina yang tewas.”

Amerika Serikat merancang resolusi baru, yang belum dapat dilakukan pemungutan suara, untuk Dewan Keamanan PBB, menyatakan keprihatinan mengenai rencana Zionis Israel untuk menyerang Rafah dan mencakup gencatan senjata antara Zionis “Israel” dan Hamas, CNN melaporkan pada hari Jumat (15/3).

Memang benar bahwa Amerika menyatakan keprihatinannya, namun sejauh ini mereka telah memveto tiga resolusi gencatan senjata di DK PBB.

Rancangan tersebut dilaporkan menyoroti bagaimana invasi ke Rafah akan menyebabkan lebih banyak kerugian dan korban sipil, memicu peningkatan ketegangan dan membahayakan perdamaian dan keamanan regional.[IT/r]
Comment