0
Friday 5 April 2024 - 06:24
AS dan Gejolak Palestina:

Pentagon Memperkirakan Pelabuhan Militer AS di Gaza Akan Mulai Dibangun Awal Mei

Story Code : 1126899
Pentagon Press Secretary Pat Ryder
Pentagon Press Secretary Pat Ryder
Sekretaris Pers Pentagon Pat Ryder membenarkan bahwa persiapan dermaga militer AS yang paling mencurigakan dan diduga bersifat sementara, yang diklaim Washington sebagai tempat pengiriman bantuan, berjalan sesuai rencana.

Disebut sebagai kemampuan Joint Logistics Over-the-Shore (JLOTS), inisiatif ini akan mulai beroperasi pada awal Mei, kata Ryder pada Kamis (4/4).

“Kami perkirakan JLOTS sudah bisa online pada akhir bulan ini, awal Mei,” tegas Ryder, yang menunjukkan kemajuan signifikan dalam pembentukan mekanisme penyaluran bantuan.

Keputusan untuk mengerahkan kemampuan JLOTS di lepas pantai Jalur Gaza diumumkan oleh Amerika Serikat bulan lalu, dimana Presiden AS Joe Biden mengumumkan dalam pidato kenegaraannya bahwa ia telah mengarahkan militernya untuk memimpin misi yang akan membentuk sebuah dermaga sementara yang akan “membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.”

Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran atas memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza, yang ditegaskan oleh perkembangan terkini dan meningkatnya seruan internasional untuk mengambil tindakan segera, namun hal ini juga terjadi di tengah pembicaraan mengenai intervensi asing di Gaza.

Khususnya, Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengklarifikasi pada hari Selasa bahwa pasukan AS tidak akan dikerahkan di Jalur Gaza sebagai bagian dari operasi tersebut. Sebaliknya, Amerika Serikat justru berkolaborasi dengan mitra-mitranya untuk mengoordinasikan aliran logistik dan memastikan perlindungan proyek tersebut, seperti yang disoroti oleh Kirby.

“Pelabuhan ini, yang fitur utamanya adalah dermaga sementara, akan menyediakan kapasitas untuk ratusan truk bantuan tambahan setiap hari,” kata pejabat senior pemerintahan Biden yang tidak ingin disebutkan namanya kepada AFP.

Menurut sumber-sumber AS, “kemampuan signifikan ini akan memakan waktu beberapa minggu untuk direncanakan dan dilaksanakan” dan akan mencakup koridor maritim yang mengangkut bantuan melalui laut dari Siprus.

Pejabat kedua menyatakan bahwa operasi tersebut "diperkirakan akan menjadi operasi yang tidak memerlukan pasukan tempur di darat," dan menambahkan bahwa militer AS memiliki "kemampuan unik" yang memungkinkan mereka beroperasi di lepas pantai.[IT/r]

“Kemampuan unik” ini tentu saja tidak cukup untuk mempengaruhi rezim pembunuh Israel agar melakukan gencatan senjata, juga tidak cukup untuk menghilangkan bantuan militer dari pendudukan Israel karena terus membombardir Gaza hingga berkeping-keping.
Comment