0
Monday 6 May 2024 - 02:14
AS - Timur Tengah:

WSJ: Pentagon Memindahkan Jet ke Qatar karena UEA Melarang Pangkalan untuk Serangan

Story Code : 1133024
American warplanes at Al Dhafra Air Base
American warplanes at Al Dhafra Air Base
Para pejabat UEA memberi tahu AS pada bulan Februari bahwa mereka tidak akan lagi mengizinkan pesawat tempur dan drone Amerika yang berbasis di Pangkalan Udara Al Dhafra untuk melakukan serangan di Yaman dan Irak tanpa memberi tahu mereka sebelumnya, kata The Wall Street Journal.

“Pembatasan telah diberlakukan pada misi serangan terhadap sasaran di Irak dan Yaman,” kata seorang pejabat UEA kepada surat kabar tersebut. “Pembatasan itu datang untuk melindungi diri sendiri.”

Pangkalan Udara Al Dhafra terletak sekitar 32 kilometer [20 mil] di selatan ibu kota Abu Dhabi.

Menurut para pejabat AS, tindakan tersebut mendorong para komandan AS untuk mengirim pesawat tambahan ke Pangkalan Udara Al Udeid di barat daya Doha, Qatar, karena kerajaan Teluk Persia belum memberlakukan pembatasan serupa.

Langkah ini menyoroti meningkatnya ketegangan antara Washington dan beberapa negara Teluk yang mengizinkan pasukan Amerika bermarkas di wilayah mereka, namun khawatir akan terlibat dalam konflik regional.

Bulan lalu, situs berita yang berbasis di Inggris, Middle East Eye, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman dan Kuwait telah meminta AS untuk tidak menggunakan pangkalan militer Amerika di wilayah mereka untuk melakukan serangan sebagai respons terhadap potensi serangan Iran terhadap entitas Zionis “Israel”.

“Sekutu AS di Teluk bekerja keras untuk menutup jalur yang dapat menghubungkan mereka dengan pembalasan AS terhadap Tehran… dari pangkalan di dalam kerajaan mereka,” kata seorang pejabat senior AS kepada MEE yang tidak mau disebutkan namanya.

Negara-negara Teluk dilaporkan telah mengajukan pertanyaan tentang rincian rumit dari perjanjian pangkalan yang mengizinkan puluhan ribu tentara Amerika ditempatkan di semenanjung yang kaya minyak itu.

Mereka juga berupaya mencegah pesawat tempur AS terbang di atas wilayah udara mereka jika Washington melakukan serangan balasan terhadap Tehran untuk mendukung Zionis “Israel” menyusul serangan mematikan rezim tersebut terhadap konsulat Iran di Suriah pada bulan April.

Pengawal Revolusi Islam [IRG] melancarkan serangan rudal dan drone pada dini hari tanggal 14 April di wilayah yang diduduki Zionis “Israel”. Itu terjadi setelah serangan Zionis “Israel” pada tanggal 1 April terhadap konsulat Iran di Damaskus.

Serangan udara tersebut menewaskan dua personel militer senior Iran yang sedang menjalankan misi penasehatan ke Suriah serta lima perwira pendamping mereka.[IT/r]
Comment