Menteri Jerman: AS Tidak Berhak Melarang Kami Melakukan Bisnis Dengan Iran

Menteri Ekonomi Jerman Peter Altmaier mengatakan Amerika Serikat tidak dalam posisi untuk melarang Berlin dengan negara-negara mana ia dapat melakukan bisnis, bersumpah mendukung perusahaan yang melakukan bisnis dengan Iran.

Menteri Jerman membuat pernyataan dalam sebuah wawancara dengan koran Bild am Sonntag pada hari Minggu (12/8/18), menekankan bahwa Berlin tidak akan membiarkan Washington mendikte aturan perdagangannya.

Dia menambahkan bahwa sanksi Washington terhadap Iran jelas menunjukkan kelalaian Amerika terhadap mitranya.

"Kami tidak akan membiarkan Washington mendikte kami dengan siapa kami dapat melakukan bisnis dan karena itu kami tetap pada Perjanjian Nuklir Wina," Altmaier mengatakan mengacu pada kesepakatan nuklir penting antara Iran dan kelompok negara P5 + 1 pada tahun 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).

Berdasarkan kesepakatan itu, Iran melakukan pembatasan program nuklirnya sebagai ganti penghapusan sanksi terkait nuklir yang diberlakukan terhadap Teheran.

Trump menarik AS keluar dari perjanjian nuklir Iran pada bulan Mei, dan mengatakan bahwa ia berencana untuk mengembalikan sanksi nuklir AS pada Iran dan memberlakukan "tingkat tertinggi" larangan ekonomi kepada Republik Islam Iran.

Pada hari Senin, Trump menandatangani perintah eksekutif memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran untuk memungut "tekanan ekonomi maksimum" di Republik Islam.

Di tempat lain dalam sambutannya, menteri Jerman mengatakan negaranya harus lebih tegas dan menentang sanksi Amerika terutama dalam berinvestasi lebih banyak di Iran.

Dia menekankan bahwa Jerman dan negara-negara Eropa lainnya harus merasa bebas untuk mengejar hubungan yang lebih baik dengan Teheran.

"Bisnis Jerman dapat terus berinvestasi sebanyak yang mereka inginkan di Iran,"ungkap Altmaier dalam sebuah laporan yang juga disiarkan oleh situs web Rusia Today, menambahkan bahwa pemerintah Jerman sedang mencari cara bersama dengan sekutu Eropanya untuk memastikan bahwa transaksi keuangan masih bisa terjadi dengan Iran.(IT/TGM)