0
Wednesday 6 February 2019 - 20:37

'Nyanyi' dari Penggilingan Padi

Story Code : 776535
Penggilingan padi (Indopress)
Penggilingan padi (Indopress)
DI TENGAH suara deru mesin penggilingan padi yang meraung-raung memisahkan bulir demi bulir padi menjadi beras, Omoh dibantu seorang anak buah menata karungan beras hasil gilingan. Pria paruh baya itu sudah 26 tahun menggeluti profesi sebagai tengkulak. Ia membeli padi dari para petani di sekitar Bekasi, Jawa Barat, menggilingnya di tempat penggilingan yang ia sewa, dan menyalurkannya ke para pelanggan.

Di penggilingan seluas lapangan voli di Jalan H. Saimun, Cibitung, Bekasi, Sabtu 10 November 2018, Omoh menggeluhkan pertarungannya melawan beras impor. Apalagi, menurutnya, beras impor mengalir ke Bekasi saat beras melimpah. Akibatnya, harga beras turun.

“Bagaimana enggak hancur petani,” katanya.

Bukan hanya beras impor, Omoh juga mengaku harus berjibaku melawan beras dari wilayah timur (Jawa Tengah). Harga beras dari timur, menurutnya, lebih murah daripada beras di Bekasi. Dia menceritakan, jika beras di Bekasi Rp 9.000 per kilogram, beras dari timur bisa Rp 8.000 per kilogram.

“Soalnya modal mereka gede,” katanya. “Harga kami mengikuti mereka.”

Omoh juga mengeluhkan semakin minimnya lahan pertanian. Dia bilang, banyak lahan pertanian di Bekasi berubah menjadi beton-beton perumahan, sehingga menurunkan produksi pertanian. Belum lagi, iklim yang kian tak bersahabat, seperti panjangnya musim kemarau yang kerap membuat panen gagal. Ini karena pertanian di Bekasi masih mengandalkan hujan sebagai pengairannya.

“Payah dah sekarang bagi pedagang kecil. Kalau gede, bisa nyetok,” keluhnya.

Omoh tak memberi angka pasti berapa beras yang dia hasilkan setiap bulan. Tapi ia memastikan sejak dua musim atau dua tahun terakhir produksi padi mulai berkurang.

Sementara Omoh, pedagang beras kecil yang membeli padi langsung dari petani berjibaku dengan bejibun persoalan, elite politik adu mulut soal data beras. Kementerian Pertanian mengklaim negeri ini bakal mengalami surplus beras hingga lebih daripada 20 juta ton pada tahun ini. Tapi, Kementerian Perdagangan justru menetapkan impor lebih daripada 2 juta ton beras pada tahun yang sama.[IT/Indopress]

Sumber: https://www.indopress.id/article/infografis/nyanyi-dari-penggilingan-padi
Comment