Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (11/3), UNICEF mengatakan telah mampu memverifikasi 1.106 kematian anak akibat konflik tahun lalu, dan memperingatkan bahkan angka sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.
"Hari ini, ada kesalahpahaman yang mengkhawatirkan bahwa konflik di Suriah akan segera berakhir; bukan,” kata direktur eksekutif Henrietta Fore.
"Anak-anak di beberapa bagian negara itu tetap berada dalam bahaya sebanyak pada waktu lain selama konflik delapan tahun."
Badan PBB itu mengatakan persenjataan yang tidak meledak menyebabkan tingkat korban tertinggi, dengan angka 434 kematian dan cedera tahun lalu.[IT/r]