0
Wednesday 19 February 2020 - 18:36
Turki dan Gejolak Suriah:

Skenario Terburuk: Kremlin Mengecam Turki atas Operasi Militer terhadap Pemerintah Suriah di Idlib

Story Code : 845503
Turkish soldiers in an armored vehicle return from the Syrian town of Tal Abyad.JPG
Turkish soldiers in an armored vehicle return from the Syrian town of Tal Abyad.JPG
Presiden Turki Erdogan mengatakan pada hari Rabu (19/2) bahwa Ankara siap untuk meluncurkan serangan militer ke Idlib untuk memaksa tentara Suriah keluar. Reaksi Rusia terhadap perkembangan seperti itu akan tergantung pada tujuan apa yang hendak dicapai pasukan Turki, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

"Jika itu akan menjadi operasi melawan pasukan teroris di Idlib, itu pasti akan dalam semangat perjanjian Rusia dengan Turki,” katanya.

Tetapi jika ini adalah tentang operasi melawan angkatan bersenjata Suriah yang sah, itu tentu akan menjadi skenario terburuk.

Rusia dan Turki menyepakati proses de-eskalasi di Idlib, benteng terakhir pasukan anti-pemerintah di Suriah. Di bawah apa yang disebut perjanjian Sochi, Turki seharusnya menggunakan kekuatannya di antara kelompok-kelompok bersenjata untuk menurunkan dan akhirnya menghentikan serangan dari dalam provinsi. Pengaturan itu diambil sebagai alternatif untuk serangan militer besar-besaran oleh Damaskus, yang, kata Ankara, akan menyebabkan eksodus pengungsi besar dari Suriah ke Turki.
 
Pada kenyataannya ini tidak terjadi, kata Peskov.
 
“Kami puas dengan perjanjian yang dicapai di Sochi lebih dari setahun yang lalu dan kepuasan itu saling menguntungkan. Kami benar-benar tidak puas setelah kelompok militan dan teroris mulai melancarkan serangan dari wilayah Idlib terhadap pasukan bersenjata Suriah dan situs militer Rusia,” katanya. "Saat itulah kepuasan kami berakhir."[IT/r]
 
Comment