0
Thursday 14 May 2020 - 10:26

Hamas Siap Tukar Tahanan dengan Israel

Story Code : 862563
Hamas Siap Tukar Tahanan dengan Israel
Menurut Kantor Berita Elaph, tahap pertama dari perjanjian pertukaran tahanan potensial ini adalah fase mudah. Namun, fase kedua lebih rumit karena melibatkan tuntutan untuk membebaskan tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup, termasuk mereka yang ditangkap kembali setelah dibebaskan sebagai bagian dari bebasnya prajurit Israel Gilad Shalit. Kini perjanjian pertukaran tahanan, dan hukuman seumur hidup mereka dipulihkan.
 
Berdasarkan sumber dari Elaph, Israel tampaknya telah setuju untuk membebaskan semua anak dan tahanan yang sakit dalam fase pertama dari perjanjian baru, dengan imbalan pembebasan Avraham Mengistu. Dia adalah warga sipil Israel yang menyeberang ke Gaza selama serangan Israel 2014 dan telah ditahan oleh Hamas sejak itu. Selain juga Hisyam Sayyed, dari keluarga Badui Arab di Negev, yang hilang pada awal 2016.

Hamas juga akan menerima informasi tentang dua tentara, Oron Shaul dan Hadar Goldin, yang diyakini telah terbunuh dalam serangan Israel di Gaza pada musim panas 2014.
 
Yahia Sinwar, pemimpin gerakan Hamas di Gaza, baru-baru ini menyatakan bahwa ia menyarankan apa yang disebutnya "kesepakatan pertukaran tahanan kemanusiaan," selama krisis virus korona saat ini.
 
Sinwar mengusulkan untuk mengadakan perjanjian pertukaran yang akan menjamin pembebasan orang Israel yang ditahan dengan imbalan membebaskan semua anak, wanita, dan orangtua Palestina yang dipenjara oleh Israel, di samping semua tahanan yang menderita kondisi kesehatan yang serius.
 
Baik Hamas dan Israel telah mengadakan pembicaraan tidak langsung yang dimediasi oleh Mesir, namun mediator Jerman, Swiss, dan Rusia juga terlibat dalam upaya ini.
 
Patut disebutkan bahwa juru bicara Hamas dan anggota biro politiknya, Husam Badran, telah menyatakan bahwa Hamas menginginkan ‘prestasi besar’ dalam kesepakatan pertukaran. “Tetapi Badran tidak tertarik untuk membahas detail dengan media,” sebut kantor berita Elaph.
 
“Ketika pembicaraan tidak langsung seperti itu tetap jauh dari media, kemungkinan hasil yang lebih positif akan tercapai,” tegas Badran kepada Kantor Berita Elaph, yang dikutip IMEMC News, Kamis, 14 Mei 2020.
 
Selama konferensi pers pada Minggu, Menteri Pertahanan Israel, Naftali Bennett, ditanya tentang kemungkinan kesepakatan pertukaran tahanan tetapi menolak untuk mengomentari masalah ini.
 
Rabu lalu, Menteri Transportasi dan Keselamatan Jalan Israel, Bezalel Smotrich, menyatakan bahwa ia bermaksud menentang perjanjian pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas. Menurut Smotrich, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menolak seruannya untuk mengadakan sidang Kabinet Keamanan negara, untuk membahas masalah ini.
 
Israel hingga saat ini menahan lebih dari 5.000 tahanan Palestina. Ini termasuk 41 wanita, 180 anak-anak, selain 430 yang ditahan di bawah perintah Penahanan Administratif sewenang-wenang tanpa penyelidikan atau pengadilan. [IT/Medcom]


 
Comment