Abdul Salam menekankan bahwa langkah Guterres menegaskan bahwa PBB tidak memenuhi syarat untuk mensponsori solusi politik di Yaman karena bersekongkol dengan pembunuh terhadap korban.
Yaman telah sejak Maret 2015 di bawah agresi brutal oleh Koalisi yang dipimpin Saudi, dalam upaya untuk mengembalikan kendali kepada mentan presiden Abd Rabbu Mansour Hadi yang merupakan sekutu Riyadh.
Ratusan ribu warga Yaman telah terbunuh atau terluka dalam serangan yang diluncurkan oleh koalisi, dengan sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.
Koalisi, di samping Arab Saudi dan UEA juga termasuk: Bahrain, Mesir, Maroko, Yordania, Sudan dan Kuwait, juga telah memberlakukan blokade keras terhadap Yaman.[IT/r]