0
Friday 19 June 2020 - 13:41

AS Tuduh Korut Sebagai Ancaman Luar Biasa untuk Kawasan Indo-Pasifik

Story Code : 869541
Saat Korut meledakkan kantor penghubung dengan Korsel (AP Photo via Detik)
Saat Korut meledakkan kantor penghubung dengan Korsel (AP Photo via Detik)
"Seperti yang telah kami ingatkan dengan jelas dalam beberapa hari terakhir, Korea Utara terus memberikan ancaman luar biasa bagi kawasan ini dan yang menuntut kewaspadaan kita yang berkelanjutan," ujar pelaksana tugas (Plt) Asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Keamanan Indo-Pasifik, David Helvey, seperti dilansir AFP, Jumat (19/6/2020).

"Sulit untuk menebak apa yang akan terjadi dalam beberapa hari dan pekan ke depan. Tapi saya pikir penting untuk menyatakan bahwa kita tetap waspada terhadap segala bentuk ancaman dan provokasi," tegasnya.

Aksi Korut meledakkan kantor penghubung yang terletak di Zona Industri Kaesong pada Selasa (16/6) waktu setempat, terjadi setelah Korut mengecam keras Korsel terkait selebaran anti-Pyongyang yang dikirimkan para pembelot. Selebaran itu dikirim ke wilayah Korut dengan balon udara dan memicu ketegangan baru di Semenanjung Korea.

Penghancuran kantor penghubung itu mewujudkan ancaman yang disampaikan Kim Yo-Jong, adik perempuan pemimpin Korut, Kim Jong-Un. Pekan lalu, Kim Yo-Jong mengancam akan menjadikan lembaga yang disebutnya tak berguna itu, tinggal reruntuhan.

Helvey terkesan berhati-hati saat ditanya soal seruan memperkuat kehadiran militer AS di wilayah Korsel dan soal dilanjutkannya aktivitas latihan militer AS-Korsel. Diketahui bahwa latihan militer AS-Korsel ditangguhkan demi mendorong perundingan AS dan Korut soal program nuklir rezim komunis itu. Namun hingga kini, perundingan itu tidak mengalami kemajuan sedikitpun.

"Saya tidak ingin mendahului keputusan apapun yang akan dibuat. Tapi ini adalah salah satu hal yang terus kami bicarakan dengan sekutu kami, Korea Selatan," ucap Helvey.

"Dan sejujurnya, itu adalah sesuatu yang membantu menjaga kepentingan kita dan menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik," tandasnya. [IT/Onh/AFP/Detik]


 
Comment