AS Mengakui Membunuh 1 Warga Sipil, Dan Melukai 3 Lainnya Di Somalia

Amerika Serikat mengatakan salah satu serangan udara di Somalia awal tahun ini menewaskan satu warga sipil dan melukai tiga lainnya.

"Pengakuan ini adalah kasus ketiga yang telah dibuktikan dalam 13 tahun serangan udara di negara itu," Brian Castner, penasihat krisis senior Amnesty International untuk operasi senjata dan militer, mengatakan dalam sebuah pernyataan. “Sekarang setelah ada pengakuan atas tindakan mereka, harus ada pertanggungjawaban dan reparasi bagi para korban dan keluarga mereka.”

Komando Afrika AS (AFRICOM) membuat pengumuman dalam laporan kuartalan kedua tentang korban sipil Selasa.

“Tujuan kami adalah untuk selalu meminimalkan dampak terhadap warga sipil. Sayangnya, kami percaya operasi kami menyebabkan kematian satu orang secara tidak sengaja dan melukai tiga lainnya yang tidak kami targetkan, ”kata Komandan Angkatan Darat AFRICOM Jenderal Stephen Townsend dalam sebuah pernyataan.

Serangan udara pada 2 Februari itu diduga ditujukan pada militan al-Shabab.

"Kami menyerang setelah saling ancaman," juru bicara AFRICOM Kolonel Angkatan Udara Chris Karns dikutip mengatakan. "Jika kami ternyata telah melakukan kesalahan, kami akan mengakuinya karena akuntabilitas dan kepercayaan adalah kunci."

Amerika Serikat tahun lalu mengakui menewaskan lima warga sipil dan melukai enam lainnya dalam tiga serangan udara terpisah hanya setelah Amnesty International merilis penyelidikan terhadap serangan udara di Somalia.

Di bawah Presiden AS Donal Trump, jumlah serangan udara yang diduga terhadap militan al-Shabab dan Daesh telah meningkat secara dramatis di semenanjung Somalia.(IT/TGM)