0
Sunday 20 September 2020 - 16:25
Irak - Zionis Israel:

Sadr Irak Mengatakan Israel Akan Menandai Berakhirnya Sendiri jika Membuka Kedutaan di Baghdad

Story Code : 887349
Moqtada al-Sadr, Iraqi Shia cleric.jpg
Moqtada al-Sadr, Iraqi Shia cleric.jpg
Ulama terkemuka Syiah membuat komentar selama khotbah di shalat Jumat (18/9), memperingatkan "musuh Tuhan [Perdana Menteri Israel] Benjamin Netanyahu," yang memiliki "niat jahat" terhadap Irak, tentang kemungkinan "datang" ke negara Arab itu atau bahkan "memikirkan untuk mendirikan kedutaan" di sana.

Peringatan Sadr adalah reaksi nyata terhadap beberapa laporan yang belum dikonfirmasi bahwa Tel Aviv sedang berusaha untuk mendirikan kedutaan virtualnya di Baghdad, yang, pada gilirannya, diduga ingin membuka kedutaannya sendiri di Zionis Israel.

Berbicara kepada perdana menteri Zionis Israel, Sadr lebih lanjut memperingatkannya bahwa jika dia mengambil tindakan seperti itu, dia akan "menandai akhir" dari entitas pendudukan, "menurut Alquran."

Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA), dua negara Teluk Arab Persia, telah menandatangani perjanjian normalisasi yang kontroversial dan ditengahi AS dengan Israel. Itu terjadi saat upacara di Washington pada 15 September.

Peristiwa itu dikutuk oleh banyak tokoh Arab dan Muslim sebagai pengkhianatan mencolok atas perjuangan Palestina.

“Menyikapi mereka yang tertindas di Timur dan Barat dunia, saya katakan bahwa normalisasi hubungan dengan rezim Zionis hanya akan membawa penghinaan,” lanjut Sadr. "Palestina hidup dalam hati nurani kita."

Sebelumnya, juru bicara kabinet Irak Ahmed Mulla Talal telah menekankan bahwa normalisasi hubungan dengan rezim Zionis Israel dilarang keras di bawah konstitusi Irak.[IT/r]
 
Comment