0
Tuesday 5 January 2021 - 00:31

'Perlawanan Lebih Kuat Setelah Kesyahidan Soleimani'

Story Code : 908101

Kepala Kehakiman Iran mengatakan pembunuhan komandan anti-teror, Letnan Jenderal Ghasem Soleimani, membuat gerakan perlawanan lebih kuat dari sebelumnya.

"Martir Soleimani adalah tokoh berpengaruh di kawasan itu dan musuh mengira bahwa dengan membunuhnya, jalannya akan dihentikan dan poros perlawanan akan runtuh," kata Sayyed Ebrahim Raeisi dalam sebuah wawancara dengan TV Lebanon Al-Manar pada Minggu malam. , pada peringatan syahid pertama Letnan Jenderal Ghasem Soleimani dan Wakil Kedua dari Pasukan Mobilisasi Populer (PMU) Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, yang dibunuh di Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari 2020, oleh teroris AS.

"Namun, mati syahidnya komandan anti-teror telah membuat gerakan perlawanan, bahkan lebih kuat dari sebelumnya."

Raeisi mengatakan Jenderal Soleimani telah menjadi komandan hati dan berada di hati semua orang di wilayah tersebut, menambahkan bahwa tindakan pembunuhan yang pengecut dilakukan oleh pemerintah AS di negara ketiga sementara martir ini adalah tamu perdana menteri Irak.

"Apa yang terjadi adalah kejahatan terhadap hukum internasional," dia menekankan, "Mereka yang memerintahkan dan melakukan kejahatan ini bersalah, dan penuntutan mereka tidak akan dihentikan, apakah Trump presiden Amerika Serikat atau bukan dia harus dihakimi."

Kepala Kehakiman Iran menyatakan penyesalan bahwa karena aturan sistem hegemonik di dunia saat ini, tidak ada pengadilan internasional yang adil untuk mengejar kasus pidana tersebut, tetapi menekankan bahwa Pengadilan Iran akan menindaklanjuti kasus tersebut dengan tegas.(IT/TGM)
Comment