0
Friday 14 January 2022 - 11:08
Rusia - AS:

Kremlin: Rusia Bisa Putus Hubungan jika AS Sanksi Putin

Story Code : 973479
Kremlin: Rusia Bisa Putus Hubungan jika AS Sanksi Putin
Menanggapi pertanyaan pada hari Kamis (13/1) tentang rancangan hukuman yang direncanakan oleh sekelompok senator AS dari Partai Demokrat Presiden Joe Biden, termasuk pembatasan langsung terhadap Putin dan tindakan yang bertujuan melumpuhkan bank-bank Rusia, juru bicara Dmitry Peskov mengatakan, “Moskow tidak berencana untuk menanggapi apa pun. namun, karena kami masih ingin berharap setidaknya akal sehat akan menang.”

“Pengenaan sanksi terhadap kepala negara dan terhadap pemimpin Rusia … adalah tindakan yang sebanding dengan pemutusan hubungan,” lanjutnya.

Langkah-langkah yang diusulkan dimaksudkan untuk bertindak sebagai pencegah terhadap potensi invasi Rusia ke Ukraina. Negara-negara Barat menuduh Moskow memindahkan 100.000 tentara ke perbatasan, memicu kekhawatiran bahwa serangan militer direncanakan dalam waktu dekat. Kremlin telah membantah semua tuduhan bahwa mereka mencari konflik, menyatakan bahwa mereka memiliki hak untuk memindahkan tentaranya sendiri ke mana pun yang diinginkan di dalam wilayahnya sendiri.

Rancangan undang-undang tersebut juga mencakup $500 juta bantuan keamanan ke Kiev, dan sanksi terhadap Perdana Menteri Mikhail Mishustin dan anggota pemerintah lainnya.

“Putin tidak perlu meruntuhkan seluruh ekonominya juga tidak perlu mengorbankan nyawa rakyatnya sendiri dalam upaya sia-sia untuk menulis ulang peta Eropa,” kata Senator Demokrat Robert Menendez pada hari Rabu (12/1), menyarankan itu akan mengirim pesan ke Kremlin bahwa perang akan menjadi salah langkah.

Penyusunan langkah-langkah potensial Washington datang pada minggu yang sama para diplomat Rusia bertemu dengan rekan-rekan Amerika mereka di Jenewa, di mana mereka membahas proposal untuk jaminan keamanan di Eropa yang diajukan Moskow tahun lalu. Usulan tersebut antara lain larangan ekspansi NATO, pembatasan penempatan rudal, dan penghentian penempatan pasukan NATO di wilayah bekas negara Pakta Warsawa. [IT/r]
Comment