Penembakan Ukraina Menyebabkan Kebakaran Besar di Depot Minyak di DPR

Menurut TASS, “Api setinggi puluhan meter terlihat di beberapa distrik Donetsk, saat tangki bahan bakar terbakar.”

Badan tersebut melaporkan bahwa Kementerian Situasi Darurat dan pasukan DPR bekerja di lokasi, tanpa ada korban yang dilaporkan.

Sebelumnya, kantor perwakilan Republik Rakyat Donetsk (DPR) di Pusat Bersama untuk Kontrol dan Koordinasi rezim gencatan senjata (JCCC) melaporkan bahwa distrik Budyonnovsky di Donetsk ditembaki oleh Ukraina menggunakan tiga peluru artileri 155 milimeter.

TASS juga melaporkan bahwa berbagai distrik di Donetsk ditembaki dengan 15 roket Grad dan 12.152 milimeter.

Patut dicatat bahwa satu minggu lalu, Sergey Pereverzev, pakar militer JCCC, mengatakan bahwa sejak Ukraina dilengkapi dengan sistem rudal taktis Tochka-U NATO dan sistem roket jarak jauh, jumlah korban sipil di DPR meningkat melebihi dua kali lipat.

Pakar tersebut menyatakan, “Sejak dimulainya operasi khusus [Rusia], wilayah DPR telah ditembaki lebih dari 30 kali dengan rudal Tochka-U, ada lebih dari 400 kasus penembakan dengan amunisi NATO 155mm, dan musuh menggunakan HIMARS MLRS lebih dari lima kali. Kita harus mencatat bahwa begitu [pasukan Ukraina] mulai menggunakan senjata NATO, telah terjadi peningkatan 2,5 kali lipat dalam korban sipil dan penghancuran infrastruktur sipil.”

Pada hari Senin, 12 Juli, serangan Ukraina, mengikuti perintah langsung dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dilakukan di Nova Kakhovka di Kherson yang menyebabkan ledakan di gudang dengan sendawa, yang menyebabkan beberapa kematian warga sipil dan puluhan luka-luka.

Menurut administrasi militer-sipil di Nova Kakhovka, serangan Ukraina yang dilakukan di kota itu dilakukan dengan menggunakan beberapa roket HIMARS (Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi) yang dipasok oleh Amerika Serikat.[IT/r]