0
Wednesday 21 September 2022 - 03:57
Gejolak Palestina:

Video: Ketegangan Meningkat di Nablus setelah PA Menangkap Pejuang Perlawanan Terkemuka 

Story Code : 1015394
Video: Ketegangan Meningkat di Nablus setelah PA Menangkap Pejuang Perlawanan Terkemuka 
Seorang pria Palestina dilaporkan menjadi martir di kota Tepi Barat setelah ditembak dalam bentrokan yang meletus untuk memprotes penangkapan Mussaab Shtayyeh dan Amid Tabila.

Pria syahid itu bernama Firas Yaish, 53 tahun. Menurut laporan Palestina, dia adalah seorang pengamat dan ditembak di kepala.

Bentrokan meletus setelah pasukan keamanan (PA) menangkap Shtayyeh, seorang komandan Hamas yang dicari oleh pendudukan Zionis Israel, serta Tabila.

Klip video di media sosial menunjukkan senjata ditembakkan dan orang banyak berbaris di jalan-jalan untuk memprotes penangkapan itu.

Shtayyeh dikatakan terkait erat dengan Ibrahim Al-Nabulsi, yang menjadi martir dalam konfrontasi heroik selama tiga jam dengan pasukan pendudukan Zionis Israel di Nablus bulan lalu setelah berbulan-bulan buron. Nablusi populer di Nablus dan seluruh Tepi Barat karena perannya yang menonjol dalam aktivitas perlawanan di kota.

Shtayyeh adalah bagian dari pasukan bersenjata yang disebut Batalyon Nablus atau Nablus Lions, sebuah kelompok yang diketahui terlibat dalam serangan penembakan baru-baru ini terhadap pasukan pendudukan Israel dan pemukim Zionis di Makam Joseph di Nablus.

Perlawanan Palestina Peringatkan PA

Serangan Umum diumumkan pada hari Selasa (20/9) di Nablus setelah penangkapan, karena faksi-faksi perlawanan memperingatkan Otoritas Palestina tentang konsekuensi dari operasi tersebut.

Dalam sebuah video, pejuang perlawanan bertopeng menuntut pembebasan segera Shtayyeh dan Tabila, menyatakan bahwa sampai pasukan keamanan PA tidak akan membebaskan mereka, mereka tidak akan membiarkan pasukan keamanan memasuki kota.

Hamas mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan dinas keamanan PA agar tidak melakukan tindakan atas nama pendudukan Israel.

“Ini adalah noda baru pada Otoritas [Palestina] dan catatan hitam koordinasi keamanannya,” kata kelompok perlawanan itu dalam sebuah pernyataan.

Pejabat Jihad Islam Maher Al-Akhras mengutuk penangkapan PA sebagai “memalukan”.

“Orang-orang Palestina tidak dapat menerima perilaku layanan keamanan PA yang melayani pendudukan Zionis Israel.”[IT/r]
Comment


Berita Terkait