0
Wednesday 8 March 2023 - 04:07
Hegemoni Global:

The Intercept: Operasi Khusus AS Ingin Mempersenjatai Pemalsuan yang Mendalam 

Story Code : 1045430
The Intercept: Operasi Khusus AS Ingin Mempersenjatai Pemalsuan yang Mendalam 
Cabang operasi rahasia Pentagon sedang mencari kemampuan untuk menyebarkan pemalsuan mendalam “generasi berikutnya” dalam perang informasi dan meretas Internet of Things (IoT) untuk melacak dampaknya, sebuah dokumen pengadaan telah terungkap. Intercept melaporkan inisiatif tersebut pada hari Senin (6/3).

Dokumen tersebut menguraikan daftar keinginan teknologi untuk Komando Operasi Khusus AS (USSOCOM), yang bertanggung jawab atas tindakan militer rahasia Washington di seluruh dunia. Ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2020 dan terakhir diperbarui pada Oktober 2022, menambahkan alat yang dapat memalsukan gambar figur publik ke inventaris yang diinginkan, menurut outlet tersebut.

Komando Operasi Dukungan Informasi Militer (MISO) sedang mencari "generasi berikutnya dari 'deep fake' atau teknologi serupa lainnya untuk menghasilkan pesan dan memengaruhi operasi melalui saluran non-tradisional di lingkungan peer/near peer yang relevan," katanya.

Teknologi deep-fake menggunakan citra yang tersedia untuk umum untuk membuat versi digital seseorang, yang kemudian dapat digunakan untuk membuat rekaman. Saat ini sebagian besar digunakan untuk hiburan, termasuk produksi pornografi palsu yang menampilkan selebriti.

Pejabat AS telah lama menyuarakan keprihatinan bahwa musuh asing, terutama saingannya seperti China dan Rusia, dapat menyebarkan pemalsuan yang mendalam dalam kampanye disinformasi. Agensi AS mengklaim bahwa mereka sedang mengembangkan alat untuk mendeteksi video semacam itu, konon agar pengguna dapat mempertahankan diri dari serangan semacam itu.

Dokumen pengadaan Pentagon tampaknya membuktikan bahwa, sementara Washington mencela ancaman terhadap demokrasi dan kepercayaan publik yang ditimbulkan oleh kepalsuan yang dalam, Departemen Pertahanan berusaha mempersenjatai mereka.

Makalah yang sama menyebutkan “kemampuan generasi berikutnya untuk ‘mengambil alih’ perangkat Internet of Things (IoT)” – peralatan dengan konektivitas online dan berbagai sensor untuk melacak lingkungannya – untuk menilai efek kampanye propaganda. Meretas perangkat semacam itu akan memungkinkan militer untuk "mengumpulkan data dan informasi dari penduduk lokal untuk memungkinkan pemecahan pesan apa yang mungkin populer" sehingga MISO dapat "membuat dan mempromosikan pesan" dengan lebih baik.

Intercept sebelumnya melaporkan bahwa Pentagon telah memanfaatkan pengaruh pemerintah AS atas perusahaan teknologi AS untuk mendapatkan dukungan bagi operasi propaganda di Timur Tengah.[IT/r]
Comment