0
Friday 14 April 2023 - 07:10
Saudi Arabia - Suriah:

Saudi Arabia dan Suriah Menyerukan Diakhirinya Kehadiran Militer Asing di Tanah Suriah

Story Code : 1052288
Saudi Arabia dan Suriah Menyerukan Diakhirinya Kehadiran Militer Asing di Tanah Suriah
Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan antara dua diplomat top di kota pelabuhan Laut Merah Jeddah pada Rabu (12/4) malam, kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan layanan konsuler dan penerbangan langsung antara Damaskus dan Riyadh, dan bekerja sama untuk meningkatkan keamanan regional. dan memerangi segala bentuk terorisme.

Mereka juga membahas langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai penyelesaian politik yang komprehensif terhadap krisis di Suriah dan mengakhiri semua dampaknya, mengamankan rekonsiliasi nasional, dan berkontribusi pada kembalinya Suriah ke pangkuan Arabnya dan peran alaminya di dunia Arab.

Dalam pernyataan bersama, kedua belah pihak menyepakati perlunya negara Suriah untuk menegaskan kontrolnya atas semua wilayahnya dan mengakhiri kehadiran semua pasukan asing.

Militer AS telah menempatkan pasukan dan peralatannya di timur laut Suriah tanpa persetujuan pemerintah Suriah, dengan Pentagon mengklaim bahwa pengerahan tersebut bertujuan untuk mencegah ladang minyak di daerah tersebut jatuh ke tangan Wahhabi Daesh [singkatan bahasa Arab untuk “ISIS” / "ISIL"] teroris.

Damaskus, bagaimanapun, mengatakan pengerahan AS ditujukan untuk menjarah sumber daya alam Suriah. Mantan presiden AS Donald Trump mengakui dalam beberapa kesempatan bahwa pasukan Amerika berada di negara Arab untuk kekayaan minyaknya.

Para diplomat tinggi Suriah dan Saudi juga menekankan perlunya mengatasi kesulitan kemanusiaan dan membangun lingkungan yang cocok untuk pasokan bantuan untuk menjangkau seluruh bagian Suriah, menurut pernyataan itu.

Mereka menekankan pentingnya kembalinya pengungsi Suriah dan pengungsi internal ke tanah air mereka, selain langkah-langkah yang diperlukan untuk menstabilkan situasi di Suriah.

Menteri luar negeri Suriah mendarat di Jeddah pada hari Rabu (12/4) dalam kunjungan pertama oleh seorang diplomat senior Suriah ke kerajaan itu dalam lebih dari satu dekade, sebuah tanda besar bahwa isolasi regional Suriah hampir berakhir.

Perjalanan Mekdad ke kerajaan itu terjadi dua hari sebelum Arab Saudi menjadi tuan rumah pertemuan para menteri luar negeri regional untuk membahas kembalinya Suriah ke Liga Arab.

Kembali pada Maret 2012, Arab Saudi menutup kedutaannya di Damaskus dan kemudian memutuskan hubungan diplomatik dengan pemerintah Suriah. Riyadh juga mendanai militan Takfiri yang berusaha menggulingkan Assad.

Terobosan diplomatik dapat menunjukkan bagaimana kesepakatan antara Tehran dan Riyadh dapat berperan dalam penyelesaian krisis lain di kawasan Timur Tengah.[IT/r]
Comment