0
Friday 15 March 2024 - 01:14
Zionis Israel - Lebanon:

Pemukim Israel Utara Keluhkan 'Mimpi Buruk' Roket Hizbullah

Story Code : 1122626
Northern Israeli settlers complain of Hezbollah rockets
Northern Israeli settlers complain of Hezbollah rockets
Surat kabar Zionis Israel Yedioth Ahronoth menyoroti situasi yang dihadapi para pemukim di permukiman utara, menekankan bahwa mereka “terkuras tenaganya dan harus membayar mahal akibat pertempuran dengan Hizbullah.”

Menurut surat kabar tersebut, para pemukim di utara berada dalam kondisi “depresi” dan mengajukan pertanyaan seperti, “Apa yang kita lakukan untuk mengakhiri mimpi buruk roket Hizbullah?”

Surat kabar tersebut mengutip seorang pemukim Zionis Israel yang tinggal di salah satu pemukiman al-Jalil dekat perbatasan dengan Lebanon yang mengatakan bahwa “para pemukim di sana hidup di antara roket-roket Hizbullah,” dan menggambarkan situasinya sebagai “mengerikan”.

Yedioth Ahronoth menyebutkan bahwa lebih dari 60.000 warga Zionis Israel di permukiman al-Jalil telah mengungsi dan dievakuasi ke permukiman lain sejak dimulainya pertempuran pada bulan Oktober.

Ia menambahkan bahwa sejak Oktober, “komunitas utara” telah runtuh, banyak bisnis telah ditutup, dan pemukim yang mengungsi telah tersebar ke pemukiman lain.

Seorang pemukim mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa seseorang dari kepemimpinan Zionis Israel harus mengatasi masalah para pemukim, dan menambahkan bahwa pemerintah Zionis Israel telah melupakan para pemukim di utara "dan telah terbiasa dengan kehidupan mereka di bawah perang."

Pemukim menambahkan bahwa “rasa tidak berdaya” menyertai semua pemukim al-Jalil, yang tidak pernah membayangkan bahwa situasi ini akan berlanjut selama lebih dari lima bulan.

Pada hari Rabu, media Zionis Israel menyatakan rasa frustrasinya atas kurangnya solusi terkait evakuasi massal pemukim dari wilayah utara Palestina yang diduduki akibat operasi Hizbullah yang sedang berlangsung.

Menurut laporan The Wall Street Journal pada akhir Desember 2023, operasi Perlawanan dari Lebanon, yang dimulai Oktober lalu, telah menyebabkan hampir seperempat juta warga Israel mengungsi dari utara.

Channel 12 Zionis Israel mengkritik situasi saat ini dan bagaimana hal itu mencerminkan citra dan keadaan entitas pendudukan di hadapan para pemukimnya.

“Bagaimana mungkin sebuah negara berdaulat mengevakuasi warganya selama lebih dari 5 bulan tanpa adanya solusi? Ini adalah situasi yang tidak dapat ditoleransi,” lapor outlet tersebut.[IT/r]
Comment