Kepala Staf Israel: 'Israel' Berperang dalam Perang Multi-Front

“Setiap orang, setiap prajurit… mempunyai tanggung jawab terhadap semua arena, karena setiap kejadian yang terjadi di salah satu arena sangat berdampak dan dapat menyebabkan [perkembangan] di bidang lain juga,” kata Halevi dalam video yang dirilis tentara Zionis Israel pada Sabtu. “Kita berada dalam perang multi-front, Lebanon, Suriah, Yudea dan Samaria (yang menduduki Tepi Barat), dan Gaza, dan wilayah-wilayah yang lebih jauh.”

Berbicara kepada petugas perbatasan Zionis Israel, Halevi menegaskan ketakutan Zionis "Israel" akan eskalasi selama bulan Ramadhan, dengan mengatakan bahwa "kewaspadaan diperlukan sepanjang hari di bulan Ramadhan, tidak hanya hari Jumat", karena "beberapa upaya untuk melancarkan serangan di berbagai lokasi minggu ini terdeteksi."

Hal ini terjadi pada saat meningkatnya kekhawatiran dalam kepemimpinan Zionis Israel atas meningkatnya ketegangan dan potensi ancaman keamanan di berbagai lini, termasuk lini depan dengan Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, wilayah utara Palestina yang diduduki (Lebanon dan Suriah), serta operasi yang dilancarkan oleh kelompok perlawanan di Irak dan Yaman.

Sebelumnya pada hari itu, berita Zionis Israel melaporkan sirene berbunyi di dekat al-Khalil karena kekhawatiran kemungkinan infiltrasi ke pemukiman Zionis Israel.

Koresponden Al Mayadeen melaporkan bahwa beberapa tembakan dilepaskan ke rumah pemukim di Kota Tua di Al-Khalil.

Pada catatan terkait, sumber melaporkan bahwa Pemimpin Mossad David Barnea diperkirakan akan melanjutkan perundingan gencatan senjata Gaza dengan Perdana Menteri Qatar dan pejabat Mesir di Doha pada hari Minggu (17/3) .

Namun, masih belum pasti apakah potensi gencatan senjata dengan Gaza akan mencakup Lebanon.

Sementara itu, koalisi angkatan laut AS-Inggris menargetkan posisi Yaman di sepanjang garis pantai Yaman, agresi terbaru yang melibatkan empat serangan di wilayah Taif di Distrik Ad-Durayhimi, selatan Kegubernuran Hodeidah, menurut koresponden Al Mayadeen.[IT/r]