0
Friday 5 April 2024 - 22:57
Zionis Israel - Iran:

'Israel' Karena Takut Akan Pembalasan Iran, Menutup 28 Kedutaan

Story Code : 1127029
Iranian Ghadr-H missile
Iranian Ghadr-H missile
Ketakutan Zionis “Israel” terhadap tanggapan Iran terhadap penargetan konsulat Iran di Damaskus, Suriah, dan kematian tujuh penasihat Iran, telah meningkat secara eksponensial, media Zionis Israel melaporkan.

Pendudukan Zionis Israel dilaporkan dalam siaga maksimum di tengah ketakutan yang semakin parah akan serangan dari Iran atau Perlawanan Islam di Lebanon - Hizbullah khususnya pada Hari al-Quds Internasional, menurut media Zionis Israel.

Akibatnya, pendudukan telah menutup 28 kantor kedutaannya di seluruh dunia.

Sebelumnya, tujuh kedutaan besar Zionis Israel, termasuk di Bahrain, Mesir, Yordania, Maroko, dan Turki, dievakuasi karena alasan yang sama, situs berita Israel Yedioth Ahronoth melaporkan pada hari Kamis (4/4).

Menurut komentator urusan militer untuk saluran KAN Zionis Israel, Itay Blumental, beberapa perwakilan Zionis Israel di luar negeri telah dipindahkan ke lokasi alternatif dan juga diminta untuk tidak menghadiri acara publik pada tahap saat ini.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani menekankan hak Tehran untuk menanggapi agresi tersebut, menggarisbawahi bahwa tindakan yang diperlukan harus diambil terhadap agresor, dan mengatakan bahwa "Teheran akan memutuskan jenis tanggapan dan hukumannya."

Belakangan, Misi Iran untuk PBB menegaskan bahwa Iran berhak mengambil tindakan sebagai respons atas serangan Zionis Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus.

“Rezim Zionis yang agresor memikul tanggung jawab penuh atas konsekuensinya dan Republik Islam Iran mempunyai hak yang sah dan melekat berdasarkan hukum internasional dan Piagam PBB untuk mengambil tindakan tegas terhadap tindakan tercela tersebut,” kata pernyataan itu.

Sementara itu, Hizbullah juga berjanji bahwa “pastinya, kejahatan ini tidak akan terjadi tanpa musuh menerima hukuman dan balas dendam.”

'Israel' runtuh secara internal
Dalam konteks ini, Yedioth Ahronoth menyatakan bahwa Iran memenangkan perang psikologis melawan Zionis "Israel" meski tidak mengirimkan satu pun drone sebagai tanggapan atas serangan Zionis Israel terhadap konsulatnya di Suriah.

Hal ini diungkapkan dalam sebuah laporan oleh analis urusan militer, Yossi Yehoshua, bahwa suasana panik terjadi ketika warga Zionis Israel mengungkapkan kebingungan mengenai apakah mereka harus menyerbu jaringan makanan atau ATM terlebih dahulu. Para pemukim juga meningkatkan pembelian generator di tengah kekhawatiran akan pemadaman listrik yang berkepanjangan seiring dengan berlarutnya dan meningkatnya pertempuran.

Outlet berita Israel melaporkan peningkatan seruan untuk pembukaan tempat penampungan sebagai antisipasi tanggapan Iran, dan mengatakan bahwa Iran tidak akan mengabaikan serangan Zionis “Israel” terhadap konsulatnya.

Ketakutan para pemukim Zionis Israel berasal dari ketidakpercayaan yang mendalam terhadap Intelijen Israel, khususnya setelah militer gagal mencegat operasi Perlawanan Palestina pada tanggal 7 Oktober, dan menyebutnya sebagai krisis terburuk dalam sejarah pasukan pendudukan Israel.

Di tengah keributan tersebut, Kepala Divisi Riset Direktorat Intelijen Militer (Aman), Brigadir Jenderal Amit Saar, telah secara resmi menyerahkan surat pengunduran dirinya, dengan alasan pribadi, demikian laporan surat kabar Israel Israel Hayom pada Kamis (4/4) pagi.

Menurut laporan Zionis Israel, Saar menyebut penyakit kanker yang dideritanya sebagai alasan pengunduran dirinya lebih awal.

Kepala Divisi Penelitian telah menjabat posisi tersebut sejak Oktober 2020, namun, awal tahun ketiganya ditandai dengan "bencana" intelijen dan militer Zionis Israel yang paling buruk. Pihak berwenang  Zionis Israel menyalahkan sebagian besar pejabat intelijen atas kegagalan mereka dalam mencegat peristiwa 7 Oktober 2023. Saar sendiri sebelumnya menyatakan kesiapannya untuk melepaskan tugasnya setelah perang Zionis Israel di Gaza berakhir, dan pengunduran dirinya yang dilaporkan telah mengakhiri proses tersebut.[IT/r]
Comment