'Israel' Mengakui 600 Tentara Tewas, 3.193 Terluka di Gaza

Pasukan pendudukan Zionis Israel mengumumkan pada hari Jumat (5/4) bahwa 600 tentara dan perwira telah tewas dan 3.193 lainnya terluka, termasuk 497 orang terluka parah, sejak dimulainya perang di Gaza.

IOF juga mengakui bahwa 1.552 tentara dan petugas terluka dalam operasi darat di Gaza.

Sebelumnya, media Zionis Israel telah melaporkan tingginya jumlah korban di antara pasukan pendudukan Zionis Israel dalam pertempuran yang mereka lakukan dengan perlawanan Palestina di Jalur Gaza, yang setara dengan jumlah brigade di IOF.

Pendudukan terus menderita kerugian besar dalam pertempuran melawan perlawanan, karena pasukan Zionis Israel kelelahan dan tidak membuat kemajuan berarti.

Meskipun pasukan Israel melakukan kontrol ketat atas publikasi jumlah sebenarnya korban akibat pertempuran darat di Jalur Gaza dalam upaya untuk menyembunyikan besarnya kerugian, data akurat dan klip video disiarkan oleh kelompok perlawanan Palestina. menunjukkan bahwa kerugian yang diderita oleh pendudukan jauh lebih besar dari apa yang diumumkannya.

Media Zionis Israel telah menyebarkan rekaman beberapa helikopter militer yang mengangkut korban dari Jalur Gaza ke rumah sakit di Palestina yang diduduki, dalam apa yang digambarkan sebagai insiden “tidak biasa” pada Jumat (5/4) pagi.

Pada saat yang sama, laporan militer Zionis Israel mengungkapkan bahwa 62 tentara pendudukan Israel telah terluka dalam periode antara 21 Maret hingga 28 Maret, menjadikan jumlah total cedera di antara pasukan pendudukan menjadi 3.160 orang.

Dalam bentuk terakhir jumlah pasukan Israel yang terbunuh sejak 7 Oktober 2023, pasukan pendudukan Zionis Israel (IOF) mengakui adanya 597 kematian di antara anggotanya. Jumlah total korban (meninggal dan terluka) yang diakui otoritas Zionis Israel mencapai 3.790 orang.

Sejak pendudukan Zionis Israel melancarkan invasi darat ke Jalur Gaza, 1.523 tentara dan perwira diklaim terluka.

28 tentara dan perwira lainnya terluka pekan lalu di wilayah keterlibatan yang tidak ditentukan, yang mungkin terkait dengan operasi Perlawanan Islam di Lebanon – Hizbullah.

Media Israel menyebutkan bahwa jumlah korban setara dengan seluruh brigade militer Israel, yang terdiri dari 11 brigade reguler dan aktif. Pengurangan ekstrim dalam jumlah personel mempunyai dampak yang jelas pada struktur militer Zionis Israel, karena para pejabat telah meminta setidaknya 14.500 anggota baru. Peristiwa ini juga telah memaksa ketergantungan lebih lanjut pada brigade cadangan, sehingga menyebabkan biaya pemeliharaan yang besar bagi perbendaharaan pendudukan Zionis Israel.

Perlu dicatat bahwa ribuan korban di antara pasukan Zionis Israel tidak dilaporkan ketika dirawat di rumah sakit lapangan.[IT/r]