0
Sunday 3 March 2019 - 02:16

Turki Tolak Proposal Tawaran Rudal Patriot AS

Story Code : 781032
Rudal Patriot
Rudal Patriot
Menurut dua pejabat senior Turki pada Jumat, 01/03/19, seperti dilasir oleh Bloomberg, pemerintah AS mengajukan penawaran sebelum 15 Februari, dan kemudian meningkatkan harga sistem multi-miliar dolar sebagai imbalan untuk pengiriman lebih cepat, menurut para pejabat yang akrab dengan pembicaraan tetapi tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Proposal itu tidak termasuk perjanjian pinjaman atau pakta berbagi teknologi yang merupakan permintaan utama Turki, kata mereka.

Turki dalam tanggapannya mengatakan, negaranya tidak dapat menerima tawaran AS dan negosiasi terhenti, kata para pejabat itu.

Setelah bertahun-tahun menolak penjualan sistem Patriot ke Turki, Departemen Luar Negeri AS memberi tahu Kongres pada bulan Desember bahwa mereka telah mengusulkan untuk melakukan hal itu, suatu langkah yang dirancang untuk membuat Ankara menghentikan perjanjian dengan Rusia untuk sistem rudal S-400, yang dapat kompromi dengan teknologi NATO.

Seorang pejabat AS yang akrab dengan negosiasi mengatakan, Turki tampaknya mencari alasan untuk meninggalkan kesepakatan AS. AS telah menawarkan kepada Turki syarat-syarat yang lebih baik untuk penetapan harga dan produksi bersama dari Rusia, sebagai upaya untuk membujuknya agar tidak melanjutkan pembelian S-400, kata pejabat itu.

Turki mengharapkan pengiriman S-400 pertama akan jatuh pada bulan Juli. Rusia sendiri telah berjanji memproduksi bersama Turki dan transfer teknologi sebagai bagian dari perjanjian.

Tekad Turki untuk membeli rudal Rusia memicu tuntutan di AS bahwa persediaan jet F-35 yang sudah direncanakan akan ditahan, meskipun sebagian dari pesawat tempur buatan Lockheed Martin Co. itu sedang dibangun di Turki.

AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap Turki jika menerima rudal dari Rusia.

Menurut Bloomberg, hubungan Turki-AS tetap tidak jelas setelah serangkaian perselisihan termasuk dukungan Washington kepada pasukan Kurdi Suriah yang dianggap Ankara sebagai musuh bebuyutan.

Turki menuntut agar AS mengekstradisi pengkhotbah yang dituduhnya menghasut sebagai upaya kudeta gagal pada tahun 2016, dan keyakinan seorang bankir Turki di AS atas tuduhan sanksi sanksi terhadap Iran. [IT/Bloomberg]


 
Comment