Iran Tidak Perlu Izin Negara Manapun untuk Mengembangkan Rudal

"Mengenai jangkauan, kekuatan penghancuran, akurasi, dan persiapan cepat yang merupakan empat topik utama pengembangan rudal kami, kami tidak perlu konsultasi dan mendapatkan izin dari siapa pun," katanya kepada wartawan pada Ahad, 03/03/19, di sela-sela acara di Tehran.

"Kebutuhan pertahanan kita menentukan apa yang kita lakukan," imbuhnya.

Ditanya tentang langkah-langkah terbaru mengenai serangan teroris 13 Februari terhadap personil IRGC di provinsi Sistan dan Baluchistan, ia mengatakan akan membalas para penyerang dan masih dalam agenda Angkatan Bersenjata Iran.

Pemerintah Pakistan berkomitmen untuk mengamankan perbatasannya untuk mencegah masuknya teroris ke Iran, kata Shamkhani menyoroti, dan menambahkan bahwa Iran berupaya keras untuk memperkuat keamanan di sepanjang perbatasan bersama dengan negara tetangga.

Serangan bunuh diri, yang diluncurkan oleh kelompok teror Jaish al-Adl, menargetkan sebuah bus yang membawa personel Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) dekat Zahedan di provinsi Sistan dan Baluchestan. Serangan itu merenggut nyawa 27 orang dan melukai puluhan lainnya.

Shamkhani juga menyorot keberadaan Iran di Suriah. Menurutnya, kehadiran Republik Islam Iran di Suriah adalah 'penasehat', dan itu akan terus berlanjut selama yang diinginkan pemerintah Suriah.

Menyentuh upaya rezim Israel untuk memotong kehadiran Iran di Suriah, Shamkhani mengatakan upaya sia-sia Benjamin Netanyahu ini tidak akan mempengaruhi masalah ini. [IT]