0
Saturday 11 January 2020 - 10:12

PM Irak Minta AS Segera Putuskan Mekanisme Penarikan Pasukan

Story Code : 837768
Perdana Menteri Irak Adel Abdul-Mahdi
Perdana Menteri Irak Adel Abdul-Mahdi
Pernyataan dari kantor perdana menteri sementara Irak itu mengatakan permintaan datang melalui telepon antara Abdul-Mahdi dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Kamis malam.

Komentar Abdul-Mahdi kepada Pompeo menunjukkan ia mendukung pernyataan sebelumnya bahwa pasukan AS harus meninggalkan Irak meskipun ada sinyal baru-baru ini terhadap de-eskalasi antara Tehran dan Washington menyusul serangan-serangan kecil yang membawa Irak ke ambang perang proksi.

Ketegangan mereda pada hari Rabu ketika Presiden Donald Trump mengisyaratkan bahwa Washington sedang menjauh dari eskalasi.

Perdana menteri Irak mengatakan negaranya menolak semua pelanggaran terhadap kedaulatannya, termasuk pelanggaran Amerika terhadap wilayah udara Irak dalam serangan udara yang menewaskan seorang jenderal top Iran minggu lalu.

Pemimpin Irak itu meminta Pompeo untuk "mengirim delegasi ke Irak untuk mempersiapkan mekanisme pelaksanaan resolusi parlemen mengenai penarikan pasukan asing dari Irak," kata pernyataan itu.

"Perdana menteri mengatakan pasukan Amerika telah memasuki Irak dan drone terbang di wilayah udaranya tanpa izin dari pemerintah Irak, dan ini merupakan pelanggaran terhadap perjanjian bilateral," tambah pernyataan itu.

Menteri Luar Negeri Irak Mohammad Ali al-Hakim juga menekankan pentingnya AS dan pasukan asing lainnya segera meninggalkan Irak ketika serangan balasan meningkat atas pembunuhan Amerika baru-baru ini atas jenderal Iran, kata Press TV melaporkan.

Diplomat top Irak itu mengajukan banding dalam konferensi pers bersama dengan rekannya dari Turki, Mevlut Cavusoglu di Baghdad, Kamis.

Hakim dan Cavusoglu mengecam keras pembunuhan AS terhadap Letnan Jenderal Iran Qassem Soleimani dan komandan senior Irak dari Unit Mobilisasi Populer, Abu Mahdi al-Muhandis, keduanya tokoh penting dalam perang melawan ISIS dan teroris Takfiri lainnya di Timur Tengah.

"Irak bersikeras mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya dan penarikan penuh pasukan asing," kata diplomat top Irak itu.

Dia menambahkan, pembicaraan dengan mitranya dari Turki berfokus pada kebutuhan untuk menghormati kedaulatan Irak dari semua pihak.

Hakim menambahkan, "Kami telah berdiskusi dengan menteri bahwa Irak ingin semua pasukan asing dikeluarkan dari negara melalui dialog. Kami juga berdiskusi dengan menteri mengenai bidang-bidang kerja sama. Kami telah sepakat untuk mengurangi ketegangan Iran-AS di kawasan itu."

Para pejabat militer Amerika termasuk Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, dan Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan tidak ada rencana AS untuk menarik diri dari Irak.

Anggota parlemen Irak mengeluarkan resolusi tidak mengikat untuk mengusir pasukan AS setelah serangan yang menewaskan jenderal Iran pada Jumat lalu. [IT/Onh]


 
Comment