0
Wednesday 17 June 2020 - 12:27

Nasrallah: Tuntutan Pelucutan Senjata Hizbullah Sia-sia

Story Code : 869102
Nasrallah: Tuntutan Pelucutan Senjata Hizbullah Sia-sia
Pernyataan itu diutarakannya dalam pidato Selasa malam (16/6/20), untuk memperingati wafatnya sekjen Gerakan Jihad Islam Palestina, Ramadan Abdullah Shalah.

“Sekjen Gerakan Jihad Islam Palestina, Ramadan Abdullah Shalah adalah seorang pemimpin yang bijak dan besar. Ia sangat yakin dengan perlawanan dan memiliki semua kriteria yang diperlukan untuk memimpin,” kata Nasrallah.

Mengacu pada rencana pendudukan Tepi Barat, Palestina oleh Amerika dan rezim Zionis, Nasrallah menandaskan bahwa poros perlawanan di Palestina membutuhkan sosok seperti Abdullah Shalah.

Sekjen Hizbullah membantah tuduhan bahwa Hizbullah ingin menggulingkan pemerintah Lebanon sebagai rumor yang tidak berdasar.

“Maslahat Lebanon menuntut berlanjutnya pemerintahan saat ini dan sedapat mungkin mereka harus bekerja untuk menciptakan perubahan yang positif,” imbuhnya.

Dikatakannya, beberapa kekuatan politik berusaha melucuti senjata Hizbullah dan itu tidak berguna dan meminta mereka memberikan alternatif. Menurut sekjen Hizbullah, masalah sebenarnya adalah situasi ekonomi dan sosial, kenaikan nilai tukar dolar serta masalah impor dan ekspor.

“Ada informasi yang valid bahwa para pejabat Amerika mencegah transfer jumlah dolar yang diperlukan ke Lebanon. AS mengganggu dan menekan Bank Sentral Lebanon agar tidak menyuntikkan dolar ke pasar,” ungkap sekjen Hizbullah.

Terkait desakan penghapusan senjata Hizbullah, Nasrullah mengatakan slogan-slogan seperti itu tidak akan berhasil.

“Perlawanan senjata bagi orang-orang kita adalah bagian dari budaya, doktrin strategis, dan lebih dalam dari apa yang bisa dibayangkan orang lain," tandasnya.

“Adalah tanggung jawab semua kekuatan politik dan agama untuk mencegah Lebanon mendekati kekacauan serta menghindari hasutan politik atau sektarian," tegas Nasrallah.

Mengenai keputusan PBB mengeluarkan nama Arab Saudi dari daftar hitam negara pelanggar HAM, Nasrallah menyebut langkah tersebut memalukan dan menghapus kejahatan Saudi di Yaman. [IT/Onh]



 
Comment