0
Monday 30 November 2020 - 19:14
Gejolak Afghanistan:

Pasukan Afghanistan Membunuh 8 Militan Taliban atas Serangan di Pangkalan Militer Ghazni

Story Code : 900840
Afghan National Army soldiers outside of a military compound on Ghazni city, Afghanistan.jpg
Afghan National Army soldiers outside of a military compound on Ghazni city, Afghanistan.jpg
"Dalang di balik serangan teroris kemarin di pangkalan itu tewas bersama dengan tujuh teroris lainnya," kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (30/11).

Militan, yang diidentifikasi sebagai Hamza Waziristani, dikatakan seorang Taliban dari wilayah perbatasan Pakistan di Waziristan, menurut juru bicara militer Fawad Aman.

Serangan di pangkalan militer itu terjadi pada Minggu (29/11) pagi, ketika seorang pembom meledakkan "sebuah kendaraan Humvee yang penuh dengan bahan peledak" di dekat unit perlindungan publik di Ghazni.

Serangan itu menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai 24 lainnya, kata direktur rumah sakit Ghazni Baz Mohammad Hemat, seraya menambahkan semuanya adalah personel keamanan.

Serangan itu merupakan yang terburuk yang menargetkan pasukan keamanan negara dalam beberapa bulan terakhir.

Kekerasan terus memakan korban jiwa di Afghanistan bahkan ketika negosiator pemerintah dan Taliban telah terlibat dalam pembicaraan damai di Qatar, dalam upaya untuk mengakhiri perang selama hampir dua dekade.

Pembicaraan intra-Afghanistan dimulai setelah kesepakatan yang dicapai antara Amerika Serikat dan Taliban di Doha pada bulan Februari, tetapi kemajuan sejauh ini lambat.

Di bawah kesepakatan Taliban-AS, Washington berjanji untuk menarik semua pasukannya pada pertengahan 2021 sebagai imbalan bagi Taliban untuk menghentikan serangan mereka terhadap pasukan asing pendudukan pimpinan AS di Afghanistan.

Kesepakatan itu dimaksudkan untuk mengurangi kekerasan, tetapi militan Taliban terus melancarkan serangan mematikan terhadap pasukan keamanan dan warga sipil Afghanistan.

Menurut data resmi baru-baru ini, pemboman Taliban dan serangan lainnya telah meningkat 70 persen sejak kelompok militan mencapai kesepakatan dengan Washington.[IT/r]
 
Comment