0
Thursday 31 December 2020 - 12:07
Iran dan Pembunuhan Qassem Sulaimani-Abu Mahdi Muhandes:

Kehakiman: Iran Akan Melayani Keadilan bagi Para Pelaku Pembunuhan Soleimani Tanpa Diskriminasi

Story Code : 907150
Lieutenant General Qassem Soleimani, in the district of Karrada in the Iraqi capital Baghdad.jpg
Lieutenant General Qassem Soleimani, in the district of Karrada in the Iraqi capital Baghdad.jpg
"Pelaksanaan keadilan tanpa diskriminasi dan pengecualian adalah kebijakan tertentu Republik Islam Iran mengenai hukuman bagi mereka yang memberi perintah, kaki tangan mereka dan para pembunuh dalam gerakan teroris di [ibukota Irak] Baghdad tahun lalu,"
 
Raeisi mengatakan dalam panggilan telepon dengan Presiden Dewan Yudisial Tertinggi Irak Faiq Zidan pada hari Selasa (29/12).
 
Militer AS membunuh Jenderal Soleimani, komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), bersama dengan Abu Mahdi al-Muhandis, wakil kepala Unit Mobilisasi Populer (PMU) Irak, dan rekan-rekan mereka dengan menargetkan kendaraan mereka di luar Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari.
 
Tindakan teror pengecut itu dilakukan di bawah arahan Presiden AS Donald Trump, dengan Pentagon bertanggung jawab atas serangan itu.
 
Kepala Dewan Tinggi Kehakiman Iran untuk Hak Asasi Manusia Ali Baqeri-Kani mengatakan pada hari Senin bahwa 48 pelaku telah diidentifikasi sehubungan dengan pembunuhan Jenderal Soleimani dan semua tindakan yang diperlukan telah diambil untuk menuntut mereka.
 
Raeisi memuji upaya badan peradilan Irak untuk terus menindaklanjuti kasus tersebut dan mengatakan tindakan teroris itu ditujukan untuk memblokir jalan Tehran dan Baghdad menuju kemajuan dan pembangunan. "Kami menganggap Amerika Serikat sebagai contoh nyata dari terorisme negara," kata kepala pengadilan Iran.
 
Dia lebih lanjut mengatakan Iran dan Irak memiliki keamanan nasional yang "terjalin dan tidak terpisahkan" dan bertekad kuat untuk bersama-sama berperang melawan mereka yang mencoba menciptakan ketegangan dan merusak keamanan.
 
Raeisi menambahkan bahwa AS adalah musuh bersama negara-negara Iran dan Irak, dan bahwa kerja sama antara kedua negara tetangga harus mengarah pada penuntutan semua orang yang telah memainkan peran dalam kejahatan teroris besar.
 
Menekankan pentingnya penarikan pasukan Amerika dari Irak, dia mengatakan negara-negara kawasan mampu menjaga keamanan mereka sendiri tanpa campur tangan asing. “Kehadiran AS di kawasan itu tidak memiliki prestasi tetapi ketidakamanan dan hanya menyebarkan kekacauan dan merusak keamanan di kawasan itu,” tambahnya.
 
Zidan sendiri menekankan pada penerapan keadilan tanpa diskriminasi dalam kasus pembunuhan. Dia mengatakan keamanan regional harus disediakan oleh negaranya sendiri, dan tidak perlu kehadiran pasukan asing dalam hal ini.[IT/r]
 
Comment