0
Wednesday 5 January 2022 - 13:58
Iran dan Poros Perlawanan:

Penasihat Imam Khamenei: Iran, Pengibar Bendera Front Perlawanan Geopolitik Regional Baru

Story Code : 972123
Penasihat Imam Khamenei: Iran, Pengibar Bendera Front Perlawanan Geopolitik Regional Baru
Dia lebih lanjut menggarisbawahi bahwa “Iran dan front perlawanan membentuk kembali geopolitik di kawasan itu.”

Berbicara pada Konferensi Internasional tentang Iran dan Tetangga pada hari Selasa (4/1), Safavi mengatakan abad saat ini akan menyaksikan dunia Muslim sebagai kutub kekuatan baru dengan sifat budaya, peradaban, ekonomi, dan demografis yang akan memberikan perlawanan besar terhadap kekuatan Barat dan Timur. .

Geopolitik perlawanan berarti “mengubah struktur dan proses sosial, budaya (agama), ekonomi, dan militer bangsa Islam untuk memperoleh kebebasan dan kemerdekaan dan membentuk kekuatan dunia Islam dalam persaingan dengan kekuatan dominan Barat dan Timur. di berbagai tingkat nasional, regional, dan global,” kata Rahim Safavi.

“Pengibar bendera geopolitik baru ini adalah kekuatan Revolusi Islam, gerakan Kebangkitan Islam dan Front Perlawanan yang dipimpin oleh Pemimpin Revolusi Islam dan mendiang pendiri Republik Islam [Imam Khomeini],” tambahnya.

Rahim Safavi juga mencatat bahwa setelah Revolusi Islam 1979, perlawanan difokuskan pada masalah Palestina dan agresi dan pendudukan rezim Zionis, diikuti oleh perjuangan melawan pemerintah yang korup dan menindas di negara-negara Islam.

Dia juga menekankan peran Iran dalam menghadirkan dan melembagakan konsep perlawanan setelah mantan diktator Irak Saddam Hussein memaksakan perang melawan Iran pada 1980-an.

Komandan lebih lanjut mengutip gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon, kelompok perlawanan Palestina, Irak, dan Suriah sebagai anggota blok perlawanan baru, dengan mengatakan, “Dengan lahirnya gerakan Ansarullah di Yaman, blok atau poros ini memiliki anggota resmi lain hari ini.”

Rahim Safavi, mantan kepala komandan Pengawal Revolusi Islam [IRG], memuji Pasukan Al-Quds IRG sebagai “mesin dan agen operasi perlawanan.”

“Faktanya, apa yang membuat Amerika Serikat marah dengan Republik Islam adalah proses menghasilkan kekuatan dalam politik regional Iran. Kekuatan ini telah tercipta di lapisan pertama di Asia Barat dengan kepemimpinan Pemimpin Revolusi Islam yang arif dan berani serta peran Pasukan Quds di medan pertempuran di bawah komando jenderal syahid Qassem Soleimani,” ujarnya.

Sejalan dengan munculnya tatanan atau tatanan baru yang dipimpin oleh Republik Islam di Asia Barat, berdasarkan tujuan bersama untuk melawan hegemoni Amerika, negara-negara Amerika Latin, termasuk Venezuela, Kuba, dan Peru, juga telah memperkuat hubungan mereka dengan front perlawanan,” tambahnya. [IT/r]
Comment