0
3
Komentar
Monday 24 December 2012 - 05:59
Suriah VS Herder Al-Qaeda

Dukungan AS & Turki Kepada Al-Qaeda di Suriah, Jadi Bumerang!

Story Code : 224309
Klik gambar untuk memperbesar
Klik gambar untuk memperbesar

39 orang teroris asal Chechnya meninggalkan bandara Heathrow, London pekan lalu untuk tujuan Istanbul untuk menyusup masuk ke Suriah melalui perbatasan Turki dan bergabung dengan kelompok lain dari teroris pemberontak bersenjata dalam perang melawan Damaskus.

39 teroris tersebut bukanlah kelompok pertama dari Chechen yang pernah dikirim ke Suriah. Sebelumnya, ketika awal pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Damaskus pecah, puluhan teroris Chechnya sudah berada di antara pasukan asing pertama yang dikirim ke Suriah melalui Turki, Azerbaijan, Georgia, dan Inggris.

Chechnya yang merupakan bagian dari wilayah Rusia telah menyatakan otonomi dan independen meskipun mendapat penentangan dari pemerintah pusat di Moskow.

Para pejabat daerah Chechen yang menyadari dukungan Moskow terhadap pemerintah Damaskus, sekarang ini merupakan moment yang bagus dengan bergaung dengan teroris dan ingin menarik perhatian dan dukungan dari negara-negara Barat yang memberikan bantuan kepada para teroris di Suriah untuk menggulingkan pemerintah Presiden Bashar al-Assad.

Sebelumnya, pasukan Angkatan Darat Suriah yang memerangi teroris di Aleppo juga mengatakan bahwa sebagian besar pemberontak bersenjata yang melakukan operasi teroris terhadap rakyat Suriah berasal dari negara-negara Timur Tengah terutama, Israel, Qatar, Saudi, Afghanistan, Chechnya dan warga negara Libya.

"Selama konflik dengan kelompok teroris, kita banyak menyaksikan sejumlah besar anggota kelompok tentara bayaran yang disewa dari Afghanistan, Chechnya dan beberapa negara tetangga dan regional lainnya seperti Qatar dan Arab Saudi," kata seorang tentara Suriah mengatakan Fars News Agency di Aleppo pada bulan Oktober lalu.

Organisasi teroris Al-Qaeda yang didukung oleh Turki, AS, Arab Saudi dan Qatar dan beberapa sekutu regional Arab, bertanggung jawab untuk pelatihan dan pengiriman para teroris ke Suriah.

Pada bulan September, sumber mengungkap bahwa sejumlah organisasi teroris telah mendirikan sebuah kamp baru di Waziristan Utara di Pakistan untuk melatih teroris Salafi Jihadi dan dan mengirimkannya ke Suriah melalui perbatasan Turki, kata sumber itu.

Dia juga mengatakan, rezim Saudi dan Qatar menjadi juru bicara untuk memfasilitasi CIA dan MI6 yang merencanakan pengiriman teroris ke Suriah melalui hasutan dari operasi teroris Salafi dan kelompok Jihad Arab, dan menurutnya, pare teroris tersebut sebagian besar tidak tahu kalau mereka benar-benar melaksanakan rencana AS dan dimanfaatkan oleh AS.

"Turki juga telah menyalahgunakan Salafi ekstremis dan teroris Al-Qaeda untuk mengintensifkan krisis di Suriah, dan baru-baru ini Turki membantu Al-Qaeda dan mendirikan cabang teroris itu di sebuah kamp di Waziristan Utara di Pakistan untuk melatih anggota Al- Qaeda dan Taliban serta Salafi Jihadis berasal dari Turki dan Arab Saudi yang kemudian dikirim ke Suriah untuk operasi teroris, "kata sumber itu.

Kamp di Waziristan bukan hanya pusat pelatihan, tetapi pusat komando untuk operasi teroris di Suriah. Ungkap sumber yang tak mau disebutkan namanya itu.

Namun, sumber itu mengatakan bahwa AS dan Inggris tengah melihat perkembangan kekuatan baru Al-Qaeda sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka dan tidak berniat untuk mendukung mereka untuk naik ke kekuasaan, "karena jika elemen Salafi di Suriah naik ke kekuasaan, mereka akan menciptakan banyak masalah bagi AS sendiri dan negara-negara Barat serta Turki di masa depan".

"Dengan demikian, AS, Inggris dan Turki sedang mencari cara dengan memanfaatkan Al-Qaeda sebagai instrumen taktisnya saja," katanya, dan memperingatkan dampak bantuan terhadap Al-Qaeda dan kelompok Salafi di regional dan global yang akan mengancam kepentingan AS dan Turki di masa depan.

"Sayangnya, kelompok negara-negara ini hanya terfokus pada keuntungan jangka pendek, bahwa Salafi dan Al-Qaeda dapat menyediakan layanan buat kepentingan mereka dan mengabaikan bahaya atas dukungan tersebut dalam jangka panjang," katanya.

"Saat ini, negara-negara Barat, khususnya Inggris yang menjadi tuan rumah dan mengendalikan kelompok Jihad Salafi di seluruh dunia tengah membuka lahan dan tanah bagi para ekstrimis untuk meninggalkan rumah mereka - sebagian besar di Qatar, Arab Saudi, Kuwait dan Uni Untied Emirates (UAE) serta mereka yang tinggal di Eropa dan Amerika Serikat - untuk pergi ke Waziristan, " tambah sumber tersebut. [Islam Times.org' target='_blank'>Islam Times/on]
Comment


satu cara mudah membersihkan elemen terroris dalam negara, perang cara murah menipu rakyat yang tidak berpendidikan, menyalahkan syiah:perangkap kotor wahabi zionis
Australia
AYO TERORIS RUBAH SERANGAN KE negara palsu israel SAJA !!!!!!!! ENAK !!!! MUMPUNG KALIAN KUMPULSEMUA. PEMERINTAH SURIAH DAN TERORIS BERSATU SERANG ISRAEL !!!!!!!!! CEPAT !!!!! SEGERA !!!!!!!!!!!!! BERSATU !!!!!!!
Indonesia
Mau-maunya jadi anjing, mending gempur Israel yg nyata-nyata musuh Islam