0
2
Komentar
Tuesday 5 February 2013 - 07:19
Blokade Warga Syiah Sampang

Agar tak Ada lagi yang Di-Tajul-kan

Story Code : 237228
Muslim Syiah Sampang yang diblokade
Muslim Syiah Sampang yang diblokade

Dalam setiap sub-komunitas, perbedaan metode, kecenderungan dan kecocokan dg tokoh atau pola dakwah adalah wajar, dan tidak harus dinafikan, namun perbedaan yang dijadikan sebagai alasan utk saling membenci, saling menjelekkan apalagi saling tuduh tak ayal lagi akan menjadi salah satu penyebab rentannya komunitas secara umum bagi infiltrasi dan upaya pelemahannya dari pihak2 yang bekerja secara sistematis utk melenyapkannya.

Kini tiba saatnya mengubah semangat permusuhan dan saling melemahkan menjadi semangat kolektif memperkuat komunitas ini dalam pelbagai dimensi agar bisa menjadi oase yang menyejukkan bagi komunitas maupun mereka yang di luar komunitas.

Dalam situasi yang sangat krusial, ketika komunitas yang identik dengan spirit Asyura ini diperlakukan bagai kue ulangtahun di tengah pesta para pelayan zionisme dan imperialisme, mengabaikan perbedaaan elementer dan mengedepankan titik temu teologis adalah taklif syar\'i dan logis bagi setiap yang bangga namanya tercantum dalam prasasti Ghadirisme....

Kasus Sampang dengan empat persoalan utama yang mengiringinya; antara lain aspek hukum, aspek konstitusi, aspek politik, aspek agama dan aspek kultur, yang hingga kini menemui deadlock karena kuatnya persekongkolan dan lemahnya koordinasi struktural yang disempurnakan dengan minimnya kesadaran akan pentingnya mengedepakan visi, misi dan strategi dakwah yang menyertakan konteks kekinian dan kesinian, serta minimnya partisipasi individu-individu berkarakter relawan, (mestinya) menggedor dinding logika dan menerbitkan kesadaran komunal untuk melakukan evaluasi bagi setiap individu yang merasa terikat dengan basis teologisnya, lalu mentransformasikan kesadaran tersebut dalam sebuah inisiatif dan respon yang logis, efektif dan berwibawa.


Sudah terlalu lama komunitas ini larut dalam isu-isu yang kontraproduktif, terpenjara dalam romnatisme sektarian dan terbelit oleh konflik-konflik yang tak berguna. Ustadzisme, yayasanisme dan kritisisme sinis yang telah menjadi habit komunitas harusnya tidak dibiarkan menjadi faktor yang meredupkan cahaya rasionalisme dan esoterisme yang memancar dari khazanah yang tak alang kepalang mahal dan mempesona.

Setiap individu di dalamnya, apapun organisasi, kecenderungan dan karakteristik personal yang terbentuk sebelum mengenal ajaran ini, haruslah menjadi individu baru dengan software dan karakteristik teologis yang baru, dengan pola pikir baru, kesadaran baru dan prilaku yang baru.

Komunitas yang kuat berproses melalui pembentukan pribadi-pribadi berwatak kader yang mestinya dibekali dengan pandangan dunia, wawasan global dan kesadaran intregrasi dalam sebuah struktur yang mampu menghimpun semua elemen produktif.

Pandangan dunia yang berbasis pada keyakinan rasional mestinya menumbuhkan komitemen ideologis yang kuat dan mampu bersaing dalam arena pertarungan ideologi zionis dan imperialis. Hanya karena kesadaran ideologis inilah, komunitas ini menjadi musuh bersama. Ia ditakdirkan sebagai "ancaman" bagi sentra-sentra hegemoni dan kezaliman dalam skala global, regional dan lokal.

Komunitas yang kuat dengan kader-kader yang kuat akan mampu memberikan kontribusi nyata bagi bangsa yang sedang kebingungan mencari model kehidupan, resah oleh ketidakpastian dan menjerit menanti pemimpin dengan intergritas, kesadaran spiritual, kemampuan intelektual dan cinta pada bangsa dan negara.

"Jalan suci" ini hanya akan dilalui bila Anda, apapun posisi keagamaan anda, status sosial anda dan latar belakang etnik dan genetik anda, bangkit dan bekerja keras, tanpa perlu diminta, untuk memberikan sumbangsihnya dalam bentuk apapun agar tak ada lagi yang bisa di-Tajul-kan dan agar tidak ada subkomunitas lagi yang bisa di-Omben-kan. [Islam Times.org' target='_blank'>Islam Times/on]

oleh: Dr. Muhsin Labib MA

Sumber: https://www.facebook.com/notes/muhsin-labib/agar-tak-ada-lagi-yang-di-tajul-kan/10151467099450730
Comment


Kang Muhsin Labib, selagi Hadist Palsu diyakini dari Rosul, dan diyakini secara Dogmatis Buta tdk dengan Penalaran Yang Arif, ini bagaikan menegakkan benang kusut yang basah pasti hasilnya LETOI gitu
hadis palsu banyak diproduksi oleh penguasa anti keluarga Nabi SAW, khususnya di zaman Kerajaan Umayyah... dengan raja pertamanya Muawiyah b Abu Sufyan yg menjadi raja _setelah memberontak kepada Imam Ali, khalifah Islam yang sah...