Jerman Jatuh ke Resesi Saat Harga Tinggi Memukul Dalam Negeri

Ekonomi menyusut 0,3 persen antara Januari dan Maret karena harga yang tinggi menahan belanja konsumen. Ini mengikuti kontraksi 0,5 persen pada kuartal terakhir tahun 2022.

Dua kuartal berturut-turut dari pertumbuhan negatif memenuhi syarat sebagai resesi.

Angka terbaru direvisi turun setelah harapan awal bahwa ekonomi terbesar Eropa telah lolos dari resesi musim dingin.

Masyarakat didesak untuk mengurangi penggunaan energi setelah operasi militer Rusia di Ukraina menyebabkan pasokan gas Eropa terjepit.

Inflasi mencapai angka dua digit untuk pertama kalinya sejak reunifikasi Jerman pada tahun 1990. Saat ini mencapai 7,6 persen.

Kantor statistik Jerman mengatakan pengeluaran rumah tangga turun 1,2 persen pada kuartal pertama.

Dikatakan orang menghabiskan lebih sedikit untuk makanan, minuman, pakaian, alas kaki, furnitur dan mobil baru.

“Kenaikan harga yang tinggi terus menjadi beban ekonomi Jerman … keengganan rumah tangga untuk membeli terlihat jelas di berbagai bidang,” katanya.

Manufaktur di bidang padat energi seperti industri bahan kimia Jerman juga turun.

Ada pertumbuhan di sektor konstruksi, dibantu oleh cuaca musim dingin yang relatif hangat.

Tapi Carsten Brzeski, seorang analis di ING, mengatakan suhu yang ringan "tidak cukup untuk mengeluarkan ekonomi dari zona bahaya resesi".

Dia mengatakan pesanan industri yang lambat, kebijakan moneter yang lebih ketat dan kemungkinan perlambatan AS menunjukkan periode kinerja ekonomi yang lemah.

“Di atas faktor-faktor siklus ini, perang yang sedang berlangsung di Ukraina, perubahan demografis, dan transisi energi saat ini secara struktural akan membebani ekonomi Jerman di tahun-tahun mendatang,” katanya.

Resesi ini adalah yang pertama di Jerman sejak pandemi Covid-19 menyebabkan kontraksi 9,5 persen selama penguncian musim semi 2020.

Angka-angka terbaru akan meningkatkan tekanan pada Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck, yang posisinya sudah turun di tengah pertikaian energi bersih dan skandal nepotisme di kementeriannya.

Menteri Partai Hijau Habeck memuji "tindakan tegas" pemerintah kiri-tengah dengan mencegah krisis musim dingin terburuk.

"Bahkan tidak butuh dua tahun sampai Robert Habeck, menteri ekonomi terencana, membawa Jerman ke dalam resesi," kata Stefan Mueller, seorang pemimpin konservatif di parlemen.[IT/r]