0
Saturday 11 June 2022 - 03:46
AS - China:

Menhan AS dan China Bertikai pada Pertemuan Pertama

Story Code : 998706
Menhan AS dan China Bertikai pada Pertemuan Pertama
Presiden AS Joe Biden memicu ketegangan ketika dia mengatakan pada bulan Mei bahwa Washington akan membela Taipei jika China menyerang pulau yang bandel itu.

Dua hari kemudian, China melakukan latihan militer di dekat pulau itu.

Berbicara pada pertemuan tatap muka pertama para pemimpin militer pada hari Jumat (10/6) di sela-sela Dialog Shangri-La tahunan di Singapura, Austin mengatakan bahwa “AS tetap berkomitmen pada kebijakan satu-China kami yang telah berlangsung lama, yang dipandu oleh Taiwan. Undang-Undang Hubungan, Tiga Komunike Bersama AS-China, dan Enam Jaminan.”

Menurut sebuah pernyataan dari Pentagon, Austin juga memperingatkan rekannya dari China bahwa Beijing harus “menahan diri dari tindakan destabilisasi lebih lanjut terhadap Taiwan.”

“Menteri menegaskan kembali pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat, penentangan terhadap perubahan sepihak terhadap status quo, dan meminta RRT [Republik Rakyat China] untuk menahan diri dari tindakan destabilisasi lebih lanjut terhadap Taiwan,” menurut pernyataan itu.

Seorang pejabat pertahanan AS yang hadir pada pertemuan itu mengatakan kepada CNN bahwa Austin memperingatkan rekannya dari China bahwa Tentara Pembebasan Rakyat telah menjadi semakin agresif, tidak aman, dan tidak profesional di wilayah tersebut.

"Sekretaris Austin juga menyuarakan keprihatinan tentang ... pernyataan pejabat PLA bahwa Selat Taiwan bukan perairan internasional. Pejabat [Republik Rakyat China] telah mengatakan itu berkali-kali ke Amerika Serikat selama beberapa bulan terakhir dan itu sangat memprihatinkan," kata pejabat AS itu. Austin juga meminta rekannya dari China untuk tidak memberikan dukungan material apa pun kepada Rusia, tambah pejabat itu. Dalam konferensi pers pasca-pertemuan China, Kolonel Senior Wu Qian bersikeras bahwa China tidak memberikan dukungan materi kepada Rusia. "China tidak memberikan bantuan militer ke Rusia. Itu sudah pasti." Namun, Wu menggambarkan pertemuan itu, yang berlangsung hampir satu jam, hampir dua kali lebih lama dari yang direncanakan, memiliki "efek yang baik." Itu "terus terang", tetapi "positif dan konstruktif," katanya. Para pemimpin China telah berulang kali memperingatkan pejabat Amerika Serikat bahwa Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari daratan, dan Beijing tidak akan ragu untuk memulai perang atas wilayah tersebut.[IT/r]
Comment