Menlu Mesir: Penyelesaian Politik untuk Krisis Suriah Harus Menjamin Kedaulatan Penuh Damaskus

Shoukry membuat pernyataan dalam percakapan telepon dengan Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen, pada Senin (21/2) malam.

Diplomat Mesir itu menegaskan kembali posisi Kairo bahwa krisis yang menghancurkan di Suriah hanya dapat diselesaikan dengan berkonsentrasi pada solusi politik.

Shoukry juga menekankan perlunya penyelesaian krisis yang komprehensif, dengan cara yang menjamin kedaulatan pemerintah Damaskus atas semua wilayah di negara itu dan mempertahankan independensi keputusan politiknya.

Sementara itu, Pedersen memberi penjelasan kepada menteri luar negeri Mesir tentang upaya melanjutkan untuk mengamankan penyelesaian politik untuk krisis Suriah dan menghargai upaya Mesir dalam hal ini.

Suriah telah dicengkeram oleh militansi yang didukung asing sejak Maret 2011. Pemerintah Suriah mengatakan rezim Israel dan sekutu Barat dan regionalnya membantu kelompok teroris Takfiri mendatangkan malapetaka di negara itu.

Percakapan telepon antara Shoukry dan Pedersen terjadi di tengah langkah diplomatik Arab untuk mengembalikan Suriah ke Liga Arab.

Mesir baru-baru ini mengajukan inisiatif untuk memfasilitasi kembalinya Suriah ke organisasi regional yang beranggotakan 22 negara itu.

Berbicara pada konferensi pers bersama rekannya dari Oman, Sayyid Badr Albusaidi di Muscat pada 23 Januari, Shoukry mengatakan, “Kami berharap bahwa kondisi akan tersedia bagi Suriah untuk kembali ke domain Arab dan menjadi elemen yang mendukung keamanan nasional Arab. Kami akan terus berkomunikasi dengan negara-negara Arab untuk mencapai tujuan ini.”

Mesir dilaporkan memilih untuk meluncurkan inisiatifnya dari Oman karena merupakan salah satu negara Teluk Persia paling terkemuka yang menikmati hubungan dekat dengan pemerintah Suriah. [IT/r]