0
Monday 20 July 2020 - 09:54

China ke Rusia: AS Sudah Gila

Story Code : 875445
President of China Xi Jinping and President of Russia Vladimir Putin.jpg
President of China Xi Jinping and President of Russia Vladimir Putin.jpg
Melansir Washington Examiner pada Sabtu (18/7) Wang Yi mengatakan, "AS sudah kehilangan akal sehatnya, moralnya dan kredibilitasnya," menurut transkrip panggilan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri yang dilansir South China Morning Post.
 
Ucapan itu disampaikan Wang Yi beberapa hari usai seruan dialog antara AS dan Diplomat China dikumandangkan.

Di dalam transkrip itu, menunjukkan argumentasi Wang tentang kompetisi AS-China sebagai tanda permusuhan Trump terhadap lembaga-lembaga internasional (sebuah pernyataan yang sering diulang-ulang oleh Beijing yang berupaya mengeksploitasi perselisihan antara AS dan sekutu Barat lainnya).
 
Namun juga meminta koordinasi Sino- Rusia yang mungkin dapat menjadi masalah bagi negara-negara Eropa Barat.
 
"China tidak akan pernah membiarkan pasukan anti-China dalam kelompok kecil pun memimpin namun akan dengan tegas membela kepentingan yang masuk akal dan terhormat," ungkap Wang Yi kepada Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo telah mencela China berkali-kali dalam beberapa hari terakhir sebagai langkah untuk menarik kepekaan baik dari kalangan konservatif AS mau pun negara-negara demokratis termasuk di Eropa Barat. Pompeo pada pekan lalu mengatakan,
 
"Kita sedang menyaksikan dunia bersatu dan menyadari adanya ancaman dari Partai Komunis China," sambil mengutip upaya pemerintah Inggris dan India yang menghalangi mata-mata siber dari Beijing.
 
Pompeo juga memperingatkan perusahaan-perusahaan agar tidak melakukan bisnis di daerah-daerah di China yang diduga mengandalkan kerja paksa Muslim Uighur.

"Selama Partai Komunis China terus terlibat dalam kegiatan yang telah dilakukan untuk waktu yang sangat lama, Anda akan menyaksikan mereka (China) dikonfrontasi dengan cara yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya, tidak hanya oleh Amerika Serikat tapi juga oleh demokrasi yang cinta kebebasan di seluruh penjuru dunia," ujar Pompeo.
 
Teguran dari Pompeo itu ditolak oleh Wang. Diplomat itu justru melaporkan refleksi dari agenda Trump dalam "America First".
 
Menurutnya, AS telah, "Mengedepankan egoisme, unilateralisme dan intimidasi secara maksimal," demikian ucapan Wang Yi yang dikutip Lavrov, "itu bukanlah kekuatan besar yang seharusnya."[IT/r]




 
 
Comment