Tersangka Penembakan di Paris Mengaku Memiliki 'Kebencian Ekstrim terhadap Orang Asing'

Pria itu kemudian dikeluarkan dari unit dan ditahan kembali, kata laporan.

Dia akan dibawa ke hadapan hakim investigasi pada hari Senin (26/12).

Tersangka - seorang pensiunan masinis bernama William M., yang dilaporkan sebagai penggemar senjata dengan riwayat pelanggaran senjata - mengatakan bahwa pada hari Jumat (23/12), hari penyerangan, dia pergi ke Seine-Saint-Denis, pinggiran utara ibukota tempat sebagian besar imigran tinggal, untuk membunuh orang asing tetapi memutuskan untuk pergi ke distrik ke-10.

Pria bersenjata itu melepaskan tembakan pada Jumat di pusat budaya dan salon rambut di dekatnya, menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai tiga lainnya, menurut laporan media setempat.

Pada hari Sabtu, seorang dokter yang memeriksa pria tersebut menyimpulkan bahwa kesehatannya tidak sesuai dengan kondisi penahanan dan dia dipindahkan ke unit psikiatri polisi.

Laporan mengatakan bahwa catatan polisi menunjukkan bahwa pria itu telah mencoba membunuh dua kali pada tahun 2016 dan 2021 dan menyerang pusat migran di Paris dengan pedang pada Desember 2021, melukai dua orang, dan telah dipenjara serta dibebaskan dari penjara awal bulan ini.

Outlet media lokal mengatakan satu-satunya penyesalan tersangka adalah tidak bisa bunuh diri.

Serangan itu memicu kerusuhan massal selama akhir pekan, karena penduduk setempat yang terkejut menuntut keadilan dan menuduh polisi mengabaikan ancaman terhadap komunitas Kurdi. [IT/r]